Garap Jawa Tengah Sandiaga Uno Angkat Isu Ekonomi

Sandiaga Uno
Sandiaga Uno mencermati tempe sachet, kreasi pedagang tempe mengakali kenaikan harga kedelei impor saat blusukan di Pasar Wonodri, Semarang, Senin (24/9) | Foto : joss.co.id/joy
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno langsung tancap gas di awal masa kampanye pemilihan umum (Pemilu) 2019. Di hari kedua masa kampanye, Senin (24/9), ia blusukan ke sejumlah titik di Kota Semarang. Cawapres pasangan calon presiden Prabowo Subianto ini mengangkat isu ekonomi untuk meraih simpati.

Di Semarang, Sandiaga Uno pagi-pagi sudah blusukan di Pasar Wonodri, Semarang Selatan. Mantan Gubernur DKI ini tidak sendiri, ia didampingi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Usai di Pasar Wonodri, keduanya silaturahmi dengan kader Muhammadiyah di Kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng di kawasan Jalan Singosari.

Tak mau buang waktu, Sandiaga dan Zulkifli meluncur ke Gunungpati, berkampanye dihadapan ratusan masyarakat di Desa Wisata Kandri. Acara di Semarang ditutup dengan kegiatan tatap muka dengan ratusan calon legislatif (caleg) Partai Amanat Nasional (PAN) daerah pemilihan (dapil) Semarang dan sekitarnya.

Di Pasar Wonodri, Sandiaga dan Zulkifli berdialog dengan para pedagang. Dalam kesempatan itu ia menemukan satu bentuk kreasi pedagang tempe menyikapi tingginya harga kedelai. “Ini baru pertama kali ada tempe sachet, pasti diminati ditengah melambungnya harga kedelai. Karena dengan kemasan sachet pasti harganya murah,” ujar Sandiaga.

Hal senada disampaikan Yani (46) penjual tempe sachet. Pengalamannya berdagang tempe, harga jual rentan terpengaruh kenaikan dolar sebagai imbas penggunaan kedelai impor, membuat ia berinovasi membuat tempe dengan kemasan hemat seharga Rp 350.

“Harga kedelai masih tinggi, Rp 7.300 per kilogram, saya kemas dalam plastik ukuran 0,25 gram. Dan ternyata tempe kemasan ini disukai masyarakat, baik ibu rumah tangga maupun penjual penyet,” kata Yani.

Di Kantor PWM Jateng, Sandiaga dan warga Muhammadiyah membahas soal tunggakan tagihan pembayaran BPJS di sejumlah rumah sakit. Juga kenaikan biaya hidup, lapangan pekerjaan yang sulit, serta fasilitas kesehatan.

Pembahasan BPJS setelah Sandiaga mendengarkan data dari Ketua PWM Jateng, Tafsir yang menyebut BPJS hutang sekitar Rp 300 miliar di 32 rumah sakit milik Muhammadiyah di Jateng. Bagi mantan Wakil Gubernur DKI ini, pengelolaan keuangan BPJS perlu diperbaiki. Ia berjanji jika terpilih sebagai Wapres akan membenahi BPJS agar tidak sampai kehabisan obat dan tidak bisa menggaji karyawan.

“Nanti dibawah Prabowo – Sandi, kami akan komitmen membenahi BPJS. Sistemnya bagus, tinggal pengelolaan harus lebih baik,” ucap dia.

Baca juga : Trans Jawa Terwujud, Pemda Harus Lebih Agresif Bangun Perekonomian

Sedangkan di Gunungpati, Sandiaga meminta dukungan supaya dapat memenangkan Pilpres 2019. “Dengan demikian saya akan mengubah destinasi wisata. 7 bulan ke depan kami juga akan melakukan kunjungan ke seluruh dewa wisata se-Jawa tengah,” kata dia.

Isu ketersediaan lapangan pekerjaan juga diangkat dihadapan masyarakat Kandri. Menurutnya, di tengah melemahnya rupiah saat ini, sebenarnya masyarakat sudah berkreasi dalam usaha. Sayang hal itu kurang mendapat dukungan dari sisi permodalan. “Banyak pengusaha muda yang masih ingin berkembang tapi masih terkendala modal. Banyak kendala yang harus di selesaikan. Karenanya kami ke depan akan menciptakan lapangan kerja untuk kalangan pemuda, dengan memberikan pendidikan kepada pelaku UMKM,” papar dia.

Sementara saat temu caleg PAN, Sandiga dan Zulkifli lebih banyak bicara soal penyatuan gerak dan langkah di pemenangan Pemilu 2019. Melalui strategi sinergitas yang terus digalang melalui kader partai politik pengusung, termasuk dari PAN, pihaknya akan pastikan aspirasi rakyat yang terserap bisa terwujud ketika dirinya bersama Prabowo terpilih sebagai pemenang.

“Kami akan putar terus Jateng dan akan terus kinerja sinergi yang positif. Kami pastikan aspirasi rakyat yang ingin mendapatkan perbaikan ekonomi, khususnya lapangan kerja dan biaya hidup yang lebih terjangkau, harga bahan pokok, harga sembako yang stabil dan murah menjadi wujud dari kinerja kami, Prabowo – Sandi,” janji dia.

Terkait target suara yang akan didulang dari Jateng, Sandiaga enggan membeber. Ia hanya berujar akan bekerja keras, bekerja cerdas untuk memenangkan hati masyarakat Jateng. Soal hasil diserahkan ke Tuhan.

“Kami kerja saja, saya percaya ihtiar teritori manusia, hasil sepenuhnya domainnya Allah. Ya tentunya kami yakin jika kami kerja keras, ihtiar, akan dapat hasil yang baik. Jadi kami akan total, kami berjuang, bekerja keras, cerdas, hasil tawakal ke Allah SWT,” tegas Sandiaga.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan kehadiran Sandiaga Uno ke Semarang dan Jawa Tengah untuk menyamakan gerak dan langkah pemenangan Prabowo – Sandi. “Yang sudah siap Jawa Tengah. Hari ini kami temu kader seluruh dapil Semarang dan sekitarnya, terus ke Temanggung, Pekalongan dan terus keliling Jawa Tengah,” ujar dia.

Dalam pertemuan itu, seluruh kader PAN telah diinstruksikan bekerja keras memenangkan paslon nomor urut 2. “Saya minta seluruh kader, sudah saya perintahkan tadi, untuk kerja keras siang malam, sinergi. Calegnya yang kabupaten, provinsi, RI, ketua ranting, cabang, DPD, provinsi untuk bekerja siang malam, memenangkan PAN dan Prabowo – Sandi untuk Pemilu 2019,” tandas dia. (joy/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*