Jumlah Kasus Covid-19 Menurun, 23 SMP di Solo Mulai Pembelajaran Tatap Muka Pekan Depan

Ilustrasi (Foto: tagar.id)
Mari berbagi

JoSS, SOLO – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Etty Retnowati mengatakan pembelajaran tatap muka 23 SMP Kota Solo akan digelar mulai Senin (22/2/2021) pekan depan. Sebelum itu, sekolah peserta PTM akan mengadakan simulasi Kamis-Jumat (18-19/3/2021).

Dia menuturkan mengatakan simulasi PTM sedianya dimulai Selasa (9/3/2021). Namun rencana itu tertunda karena perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 22 Maret 2021 dan belum adanya izin Wali Kota dan Satgas Penanganan Covid-19 Solo.

“Nanti insya Allah Senin tanggal 22 mulai PTM. Kami sudah membuat nota dinas kepada Wali Kota tentang pelaksanaan PTM,” ujarnya, dilansir dari Solopos.com.

Terkait rencana pembelajaran tatap muka pada Senin pekan depan itu, Ketua Pelaksana Satgas Penanganan  Covid-19 Solo, Ahyani, menekankan agar siswa mengikuti PTM secara bergiliran. Setiap kelas hanya diisi 50% dari jumlah rombongan belajar (rombel) dan 50% sisanya mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca juga: Gibran Memastikan Sekolah Di Solo Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Pada Juli 2021

“Simulasi PTM sudah mulai pada saat Mider Praja yang digelar pekan kemarin. Pekan ini kemungkinan diadakan lagi. Kemasannya sama, alur siswa keluar masuk sekolah, kemudian siswa mengikuti pembelajaran di kelas, separuh kelas masuk, separuh di rumah. Nanti akan dipilih langsung oleh Wali Kota, mana yang akan disimulasikan, berapa sekolah,” katanya.

Ahyani mengatakan Satgas memberi lampu hijau pembelajaran tatap muka untuk jenjang SMP mengingat kasus Covid-19 Kota Solo yang terus turun. Ahyani menyebut sekolah yang melaksanakan simulasi PTM pada pekan lalu hanya tiga sekolah.

Jumlah itu bisa bertambah, tergantung arahan dari Wali Kota. Ihwal pelaksanaan vaksinasi yang menyasar tenaga kependidikan dan siswa, ia mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

Lantaran warga lanjut usia (lansia) menjadi prioritas, guru yang berusia di atas 50 tahun mendapatkan jatah lebih dulu. Meski, beberapa guru yang tak masuk kategori lansia juga sudah menerima vaksin pada dua pekan terakhir.

“Guru sudah sebagian jadi target untuk mulai PTM. Targetnya kan pada Juni. Untuk vaksinasi murid, sampai saat ini belum ada gambaran mengingat uji klinis belum sampai pada anak-anak. Kalau kemarin kan 18-50 tahun kemudian diizinkan untuk lansia. Nah, untuk anak sampai saat ini belum ada informasi, jadi belum tahu kapan,” pungkas Ahyani. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*