Isu Liar Terkait Ranjang Kardus Atlet Olimpiade Tokyo 2020, Begini Faktanya

Ranjang kardus di Olimpiade Tokyo 2020 (Foto: independent.co.uk)
Mari berbagi

JoSS, TOKYO – Olimpiade Tokyo 2020 yang telah berlangsung sejak 23 Juli lalu tak henti-hentinya menarik perhatian warganet. Selain pertandingan berbagai cabang olahraganya, fasilitas yang didapat para atlet pun menjadi sorotan,  termasuk tempat tidur yang kerangkanya terbuat dari kardus.

Fasilitas tersebut menjadi perbincangan setelah seorang atlet asal Amerika Serikat, Paul Chelimo membagikan kondisi asrama atlet Olimpiade Tokyo 2020 melalui laman Twitter-nya.

Ia menyebutkan bahwa kasur yang ada di Olympic Village itu terbuat dari kardus. Kabarnya, Sebanyak 18 ribu unit tempat tidur itu akan digunakan oleh para atlet selama Olimpiade dan 8.000 unit untuk atlet Paralimpiade 2020.

Kendati terbuat dari kerangka kardus, namun pihak panitia Olimpiade Tokyo 2020 telah mengklarifikasi bahwa tempat tidur sepanjang dua meter itu cukup kuat untuk menopang beban hingga 200 kg.

Selain kuat, berikut fakta menarik lainnya seputar tempat tidur kardus untuk atlet Olimpiade Tokyo 2020, dilansir dari berbagai sumber.

Kabarnya, Shigeru Ban, seorang arsitek dunia yang terkenal dengan ciri khas ragam struktur penggunaan kertas inilah yang menciptakan tempat tidur dari kardus.

Adapun tujuan penggunaan kardus sebagai material pembuatan ranjang atau tempat tidur yaitu karena nantinya pihak penyelenggara akan mendaur ulang ranjang menjadi produk kertas setelah Olimpiade selesai.

Baca juga: Jepang Antisipasi Aksi Terorisme di Olimpiade, Usai 170 Data Pribadi Manajemen Keamanan Bocor

Sementara komponen matrasnya yang terbuat dari material polyethyle nantinya akan menjadi produk plastik baru.

Langkah tersebut diambil karena Olympic Village yang juga menjadi tempat tinggal para atlet selama perlombaan tersebut memang memiliki konsep ramah lingkungan sehingga dapat mencegah global warming yang semakin parah.

Tak sedikit orang yang beranggapan bahwa tempat tidur kardus khusus atlet ini sengaja digunakan untuk menghindari seks bebas selama masa Olimpiade Tokyo berlangsung.

Anggapan tersebut kemudian semakin ramai ketika Paul Chelimo memberikan spekulasi mengenai ranjang anti seks bebas itu.

Melalui laman Twitter @PaulChelimo, Chelimo mengatakan ranjang tersebut sengaja dibuat tak cukup kokoh agar para atlet tidak bisa melakukan hubungan intim selama menginap di Olympic Village.

Adanya kabar tersebut membuat pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya membuka suara perihal ranjang kardus itu.

Pihak penanggung jawab menegaskan bahwa ranjang kardus tersebut dibuat sedemikian rupa agar tak ada perkumpulan para atlet sehingga dapat mencegah penyebaran virus Covid-19.

Fakta yang sebenarnya mengenai ranjang kardus untuk atlet Olimpiade Tokyo 2020. Jadi, sebenarnya pembuatan ranjang tersebut bukan untuk mencegah seks bebas melainkan untuk mencegah global warming dan mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*