Hoax Pasar Gede Solo Ditutup Karena Covid-19 Rugikan Pedagang

Pasar Gede | Foto: brilio.net
Mari berbagi

JoSS, SOLO – Beredarnya pesan berantai dan informasi Hoax terkait penutupan Pasar Gede Solo karena banyak pedagang terinfeksi virus corona, sangat merugikan pedagang. Padahal informasi tersebut tidak sepenuhnya benar.

etua Paguyuban Pedagang Pasar Gede, Jumadi mengatakan sejak jagat media sosial dan layanan aplikasi perpesanan WhatsApp ramai dengan informasi soal penutupan Pasar Gede Solo sepekan lalu, jumlah pembeli turun drastis.

Padahal kabar tersebut tidak sepenuhnya benar. Memang ada kios di Pasar Gede yang tutup, namun tidak seluruhnya. Selain itu, hingga saat ini belum ada pedagang yang dinyatakan positif Covid-19. Pedagang baru dinyatakan reaktif saat menjalani rapid test.

“Kami menerapkan protokol kesehatan saat melayani pembeli. Tempat cuci tangan dengan sabun juga disediakan di setiap pintu masuk. Kami berpesan kepada masyarakat untuk tetap belanja,” kata dia, Senin.

Baca juga: Nasabah Maybank Solo Kehilangan Rp72 Juta Saat Sinyal di Ponselnya Mendadak Eror

Dia menambahkan paguyuban sudah menerapkan protokol kesehatan guna menekan persebaran virus SARS CoV-2. Pedagang yang hasil uji cepatnya reaktif masih menjalani karantina mandiri hingga hasil uji swab keluar.

Pengetatan protokol kesehatan, yakni 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan air mengalir, dan menjaga jarak fisik, terus dilakukan.

“Dari pedagang saya anggap terlambat karena baru ada informasi setelah ada yang reaktif. Kami juga bersyukur penutupan hanya di kios yang pedagangnya reaktif, tidak semuanya, seperti pasar lain. Harapannya jangan sampai ada yang positif. Pedagang yang di sekitar kios yang ditutup beraktivitas normal hanya daya beli yang turun,” ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Dinsa Perdagangan (Disdag Kota Solo) Heru Sunardi, sudah membantah kabar Pasar Gede Solo tutup.

Menurutnya, Pasar Gede Solo tetap buka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Dia menambahkan kabar tersebut tak sepenuhnya benar.

“Memang ada pedagang yang reaktif saat uji cepat dilakukan beberapa waktu lalu. Nah, hasil reaktif itu dilanjutkan dengan uji swab. Hasilnya belum keluar. Sementara menunggu hasil, pedagang tersebut kami minta tutup terlebih dahulu untuk karantina mandiri. Ada tiga pedagang. Kiosnya tidak bersebelahan, tapi lumayan dekat,” pungkasnya, dilansir dari Solopos.com. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*