Virus Corona Sudah Mulai Jinak di Australia, Pembatasan Mulai Dikurangi

Foto: dubai92.com/Saeed KHAN/AFP
Mari berbagi

JoSS, SYDNEY  AUSTRALIA – Wabah Covid-19 di Benua Kangguru sudah menunjukan tanda-tanda mulai jinak. Virus corona diduga menurun serangannya, itu terlihat dari jumlah kasus baru yang muncul, sehingga Pemerintah Australia mulai mengurangi pembatasan-pembatasan yang semula berlaku sesuai protokol Covid-19.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan bahwa rumah-rumah sakit akan mulai kembali menjalankan operasi secara selektif. Sekolah-sekolah juga akan dibuka kembali melihat makin sedikitnya kasus baru infeksi virus SARS CoV-2 yang menjadi biang wabah Covid-19 mematikan itu hampir tidak ada.

“Kita sedang dalam perjalanan untuk kembali dan menurut saya kita sudah mencapai titik balik,” kata Morrison kepada para wartawan, Selasa (21/4/2020). Dari data yang dipetik dari Worldometer pada Rabu pagi WIB, hanya ada penambahan 2 kasus baru dari 6.647 kasus yang ada. Negeri berpenduduk 25 juta jiwa ini, juga gencar melakukan test kepada warga, dengan melakukan uji infkesi pada 444 ribu orang. Jumlah orang terinfeksi yang berhasil sembuh sudah mencapai 4.685 orang, sementara korban yang meninggal akibat Covid-19 tercatat 74 orang.

Pembatasan sosial yang dilakukan Australia diterapkan secara ketat dan luas. Pada Maret 2020 pemerintah melarang kegiatan semua operasi medis yang tidak bersifat darurat, tujuannya agar ranjang-ranjang di rumah sakit bisa dikosongkan untuk mengantisipasi melonjaknya pasien Covid-19. bahwa gelombang kasus virus corona akan muncul. Sekolah-sekolah juga diharuskan tutup.

Baca juga: Setelah Pecat Menteri Kesehatannya, Presiden Brasil Ikut Demo Anti Diam Di Rumah

Kebijakan tersebut yang didukung kesadaran warga, mulai menampakkan hasil yang signifikan. Tingkat infeksi COVID-19  terus menurun dari posisi 25 persen pada pertengahan Maret menjadi di bawah 1 persen sehari pada awal April 2020. Karena itu PM  Morrison mempertimbangkan pengurangan pembatasan mulai pekan depan.

Terpisah, Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt, mengungkapkan pihaknya akan menerapkan aplikasi pelacak kontak bagi orang-orang yang diduga berinteraksi dengan orang yang didiagnosis mengidap Covid-19.  Aplikasi pelacakan itu perlu diterapkan sebelum banyak kegiatan masyarakat dibuka kembali.

Beberapa negara bagian di Australia diketahui sudah mulai membuka lagi kegiatannya. Negara bagian dengan penduduk terbanyak,  New South Wales (NSW), memastikan mulai awal Mei 2020 semua murid sekolah sudah bisa mengikuti pelajaran tatap muka. Dengan begitu pola belajar secara daring yang sudah berlangsung selama sebulan lebih segera dihentikan. Perdana Menteri NSW, Gladys Berejiklian, mengatakan murid-murid akan kembali ke sekolah pada 11 Mei dengan persiapan menuju pelaksanaan kembali kegiatan sekolah secara penuh pada Juli.

Sementara di Queensland, untuk pertama kalinya sejak 40 hari lalu, diperoleh fakta tidak ada kasus baru Virus Corona SARS CoV-2.  Kini Pemerintah Federal dan pemerintah negara bagian tengah melakukan pembicaraan kemungkinan pelonggaran aturan pembatasan aktivitas warga yang terdampak Virus Corona. (awo)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*