Klinik Kesehatan Akpol Semarang Perkuat Jaringan Rumah Sakit Milik Polri

semarang
Klinik Wira Pratama Akademi Kepolisian | Foto: instagram alfatah_katili
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Kapolri Jenderal Tito Karnavian meresmikan Klinik Wira Pratama Akademi Kepolisian di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (9/12). Klinik ini merupakan sumbangan dari Alumni Akpol Angkatan 1997 Batalion Wira Pratama.

Klinik kesehatan pratama yang berlokasi di tepi Jalan Papandayan, Kota Semarang ini mejadi satu-satunya klinik milik Akpol yang berada di luar kompleks kampus pencetak perwira polisi tersebut.

Klinik yang didirikan di atas lahan milik Akpol seluas 1.000 m2 ini dilengkapi dengan fasilitas IGD dan poliklinik, mulai dari poli umum, poli gigi, Balai Kesehatan Ibu dan Anak, apotek, fisioterapi, medical check up, hingga ultrasonography.

Dalam peresmian tersebut, Kapolri didampingi oleh Kabaintelkam Polri, Gubernur Akpol, Aslog Kapolri, Kapusdokkes Polri, dan beberapa pejabat Mabes Polri, mengapresiasi pengoperasian Klinik Wira Pratama Akpol sebagai bagian dari peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan.

“Keberadaan klinik ini bernilai strategis karena menjadi sarana komunikasi bagi Polri dengan masyarakat, juga bagian dari program Promoter Polri yang terus dijalankan,” kata Kapolri saat peresmian klinik tersebut, Minggu (9/12).

Kapolri memberikan contoh bagaimana masyarakat sangat membutuhkan pelayanan kesehatan, seperti halnya di Mamuju dan Manokwari, sehingga kala itu Polri berinisiatif membangun Mako Polda yang dilengkapi layanan kesehatan.

Dia mengatakan Polri selama ini sangat serius berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan. Contoh lain, tutur Kapolri, RS Polri Keramat Jati yang kini telah memiliki pelayanan operasi jantung pemasangan ring. RS Polri ini juga memiliki jumlah pasien terbanyak di Jakarta.

Baca juga: 27.981 APK di Jateng Ditertibkan

Menurut Tito, keberadaan klinik yang ditujukan bagi masyarakat di sekitar akpol tersebut akan memperkuat jaringan rumah sakit milik Polri. “Klinik ini menjari salah satu sarana komunikasi Polri ke masyarakat,” katanya, seperti dikutip dari Antara.

Pada kegiatan tersebut, Kapolri meninjau fasilitas kesehatan yang tersedia dan dilanjutkan prosesi pemotongan pita secara simbolis.  Dengan posisinya yang berada di tepi jalan, dia mengharapkan klinik kesehatan itu bisa dimanfaatkan masyarakat.

“Jangan kesankan Polri itu sebagai institusi penegak hukum yang `nangkepin` orang saja. Tunjukkan nilai positif,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Akpol Semarang Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel mengatakan bahwa klinik yang berdiri di atas lahan seluas 460 meter persegi ini terdiri atas dua bangunan.

Menurut dia, dengan pembangunan yang memakan waktu sekitar 1 tahun ini, klinik kesehatan akpol dilengkapi dengan lima poliklinik untuk melayani masyarakat termasuk satu instalasi gawat darurat (IGD). (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*