Situasi Kacau di Maui Hawaii, Warga Terdampak Kebakaran Melakukan Aksi Penjarahan Massal

Kebakaran Hawaii
Penduduk Maui menghadapi bahaya yang berkepanjangan setelah kebakaran hutan (foto: pbs.org)
Mari berbagi

JoSS, HAWAII – Kawasan Maui, Hawaii, kini berubah menjadi medan kekacauan setelah terjadi aksi penjarahan massal oleh warga terdampak akibat kebakaran hutan yang melanda daerah tersebut beberapa hari belakangan.

Gubernur Hawaii, Josh Green, mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas akibat kebakaran ini telah mencapai 99 jiwa dan diperkirakan akan terus bertambah.

Situasi semakin memanas karena warga merasa frustasi akibat pasokan kebutuhan sehari-hari yang terganggu dan merasa terisolasi.

Aksi penjarahan ini terjadi hampir setiap malam, sebagai respons atas kurangnya distribusi bantuan yang merata dari tim penyelamat. Meskipun tim penyelamat telah membagikan air, makanan, dan obat-obatan, namun masih banyak warga yang tidak mendapatkan bantuan tersebut.

Warga yang tinggal di daerah terisolasi terpaksa mengambil tindakan untuk kelangsungan hidup mereka sendiri. Mereka melakukan aksi penjarahan dan perampokan terhadap sesama warga.

Meskipun keberadaan polisi dan militer ada, pada malam hari, banyak kasus perampokan terjadi dengan ancaman senjata.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Terburuk dalam Seabad di Hawaii, Korban Meningkat Jadi 89 Orang

“Warga dirampok dan dijarah. Mereka datang ke rumah-rumah, tapi di siang hari semua biasa saja. Di mana bantuan itu? Saya rasa pemerintah dan pemimpin kami tak tahu bagaimana cara mengatasi ini atau apa yang harus dilakukan,” kata Matt Robb, seorang pemilik bar di kawasan Lahaina dikutip dari CNNIndonesia.

Di tengah kekacauan ini, harapan warga tergantung pada upaya perusahaan dan sukarelawan yang berusaha mendistribusikan bantuan ke berbagai penjuru Maui. Namun, koordinasi dengan pihak berwenang semakin sulit bagi para relawan.

Mengenai permasalahan ini, Robb menyatakan, “Sangat menarik melihat bagaimana ketika kalian membawa air atau produk bantuan lain untuk membantu warga, tapi malah diusir.”

Sementara itu, kebakaran hutan yang telah menghantam Hawaii sejak pekan lalu masih berlanjut. Kebakaran ini dengan cepat merembet akibat angin dari Badai Dora.

Banyak warga mengeluhkan bahwa sistem peringatan bahaya tidak berfungsi dengan baik, sehingga mereka tidak memiliki cukup waktu untuk menghadapi dampak bencana.

Akibat kebakaran ini sangat parah, dengan bangunan hancur dan warga berjuang mencari tempat berlindung. Beberapa warga dan pejabat menggambarkan kawasan Maui seperti medan perang.

Hingga saat ini, tim penyelamat masih terus melakukan pencarian dan penyelamatan. Namun, upaya pencarian di zona terbakar dianggap sangat sulit dan berbahaya.

Gubernur Hawaii, Josh Green, mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas akibat kebakaran ini telah mencapai 99 jiwa dan diperkirakan akan terus bertambah. Green juga mengatributkan kebakaran besar ini sebagai dampak dari perubahan iklim.

Warga juga mengeluhkan minimnya peringatan dini dari pihak berwenang mengenai kebakaran ini. Beberapa warga merasa bahwa informasi yang mereka terima terlambat, sehingga mereka tidak memiliki cukup waktu untuk mengambil tindakan.

Gubernur Green telah memerintahkan penyelidikan komprehensif bersama jaksa agung terkait keluhan dan masalah dalam penanganan kebakaran ini. Meskipun situasinya sangat tidak biasa, Green menekankan pentingnya tanggapan yang cepat dan efektif dalam menghadapi masalah ini.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, belum memiliki rencana kunjungan ke Hawaii saat ini, meskipun pihak Gedung Putih terus berkomunikasi dengan pihak berwenang setempat untuk memantau perkembangan situasi dan kemungkinan langkah yang akan diambil. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*