Ubur-Ubur Bluebottle Serbu Pantai Parangtritis, Sengat Puluhan Wisatawan

Ubur-Ubur Bluebottle Serbu Pantai Parangtritis
Ilustrasi Ubur-Ubur Bluebottle (Timothy Skinner)
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diserbu oleh ubur-ubur jenis bluebottle. Informasi ini diungkapkan oleh Search and Rescue (SAR) Parangtritis melalui unggahan akun Instagram resmi mereka pada Minggu (2/7/2023).

Dalam video yang diunggah, terlihat seorang anak yang merintih kesakitan akibat tersengat oleh ubur-ubur bluebottle. Dalam keterangan unggahan tersebut dijelaskan bahwa sengatan ubur-ubur ini dapat menyebabkan luka, benjolan, nyeri pada sendi, dan sesak napas.

 SAR Parangtritis juga mengungkapkan bahwa bagian yang paling berbahaya dari ubur-ubur bluebottle terletak di bagian bawahnya.

Menurut Kepala Unit Komunikasi Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 3, Rodhiva Wahyu, ubur-ubur bluebottle mulai muncul sejak Sabtu (1/7/2023). Selain di Parangtritis, ubur-ubur ini juga terlihat di pantai-pantai lain di Yogyakarta.

Baca Juga: Nikmati Keindahan Alam yang Menakjubkan 5 Pantai di Semarang

“Jumlah korban sampai Rabu (5 Juli 2023) kurang dari 50 orang,” ujar Rodhiva, dikutip dari Kompas.com pada Rabu (5/7/2023).

Rodhiva menjelaskan bahwa musim munculnya ubur-ubur bluebottle biasanya terjadi sekitar bulan Juni hingga Agustus. Hingga saat ini, belum ada korban yang mengalami sengatan parah.

“Bagi pengunjung yang tersengat dan datang ke pos, kami menangani hingga kondisinya membaik. Pada musim ini, kami belum pernah mengirimkan korban sengatan ke rumah sakit,” tuturnya.

Ubur-ubur bluebottle masih terlihat di tepian pantai saat ini, demikian kata Rodhiva. Jika ada pengunjung yang tersengat oleh ubur-ubur bluebottle, disarankan untuk:

  1. Merendam atau menyemprotkan air hangat dengan suhu sekitar 42-45 derajat Celsius selama 20-40 menit.
  2. Merendam atau menyemprotkan air yang mengandung cuka dengan konsentrasi lima persen selama 20-40 menit.

“Tindakan penanganan sengatan ubur-ubur bluebottle mengikuti rekomendasi Kementerian Kesehatan,” klaim Rodhiva.

Dalam imbauannya kepada pengunjung, SAR Parangtritis meminta masyarakat yang berkunjung ke pantai untuk lebih berhati-hati dan menghindari kontak dengan ubur-ubur tersebut dengan memperhatikan ciri-cirinya.

“Ubur-ubur bluebottle memiliki ciri-ciri seperti gelembung berwarna biru dan bagian bawah yang terurai seperti benang. Jika terkena pada bagian tubuh, akan terasa sakit,” jelasnya.

Pihak SAR selalu memberikan imbauan langsung kepada pengunjung di lokasi pantai agar tetap waspada. Imbauan tersebut disampaikan oleh petugas piket menggunakan pengeras suara, dan pemasangan spanduk di setiap pintu masuk pantai sedang diupayakan.

Serangan ubur-ubur semakin sering menimpa wisatawan di Pantai Parangtritis. Diduga ini terjadi akibat perubahan musim yang membuat ubur-ubur semakin banyak naik ke permukaan air di pantai selatan Yogyakarta.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah Operasi III Parangtritis, M. Arief Nugroho, mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah ada sekitar 35 wisatawan yang tersengat ubur-ubur. Mayoritas korban adalah anak-anak.

“Banyak korban yang masih anak-anak karena mereka menganggap ubur-ubur ini seperti mainan karena bentuknya yang lucu dan unik berwarna putih kebiru-biruan, seperti jeli,” ujarnya pada Kamis (6/7/2023). Meski begitu, belum ada korban yang harus dilarikan ke rumah sakit. Pihak SAR tetap meminta wisatawan untuk selalu berhati-hati karena sengatan ubur-ubur dapat menyebabkan rasa perih dan sakit pada kulit.

Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Adi, juga mengingatkan wisatawan untuk berhati-hati terhadap serangan ubur-ubur tersebut. Menurutnya, ubur-ubur tidak hanya ada di Pantai Parangtritis, tetapi kemungkinan besar ada di sepanjang pantai di wilayah Bantul. “Ubur-ubur ini sudah muncul sejak beberapa hari yang lalu di Pantai Parangtritis dan sekitarnya,” katanya. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*