Diresmikan Puan Maharani Besok, Pasar Legi Solo Dapat Tampung 2.000 Pedagang

Pasar Legi Sruakarta (Foto: youtube cah solo motovlog)
Mari berbagi

JoSS, SOLO – Ketua DPR RI Puan Maharani dijadwalkan bakal meresmikan Pasar Legi di Kota Solo, pada besok Kamis (20/1/2022). Pasar tradisional yang terbakar habis pada 2018 itu telah selesai dibangun kembali sejak 6 November 2020.

Pasar legi kini lebih luas, terdiri dari dua lantai dengan 4 blok yang bisa menampung sekitar 2.000 pedagang. Peresmian Pasar Legi Solo akan dihadiri Ketua DPR, Puan Maharani bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Dalam peresmian Pasar Legi, akan ada penandatangan sebuah prasasti, serta peninjauan kios-kios pedagang dan mengetes operasional sistem pembayaran non-tunai QRIS yang akan diterapkan di pasar tersebut.

“Mudah-mudahan dengan dibukanya kembali Pasar Legi, pedagang semakin nyaman. Dan saya berharap Pasar Legi dapat menggerakkan perekonomian Solo karena ini merupakan pasar induk,” kata Puan Maharani, dilansir dari Antara.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyambut baik rencana kehadiran Puan untuk meresmikan Pasar legi. ”Dulu waktu sedang dibangun, Mbak Puan datang dan saya janji akan mengundang beliau meresmikan Pasar Legi,” kata Gibran.

Pedagang Pasar Legi di Kota Solo menyatakan rasa antusiasnya dengan pengoperasian kembali pasar yang selesai dibangun pascakebakaran pada 2018 lalu.

Seorang pedagang, Katih Budiman mengaku senang dengan akan dibukanya kembali Psar Legi  dan menilai pembangunannya, sangat membantu para pedagang. Ia juga mengharapkan pengelola melengkapi Pasar Legi dengan akses Wifi, terutama jika nantinya akan menerapkan pembayaran dengan sistem non-tunai lewat QRIS.

Baca juga: Diresmikan 20 Januari, Ribuan Pedagang Pasar Legi Diminta Segera Pindah Gedung Baru

“Gedungnya bagus, penataan rapi sehingga lebih nyaman. Tapi pedagang berharap agar ada WiFi di Pasar Legi karena sinyal HP susah, apalagi nanti pembayaran harus pakai QRIS jadi kami sangat butuh akses jaringan,” ucap Katih.

Pedagang lain yang berjualan daging sapi di Pasar Legi selama 30 tahun, Yeni merasa bersyukur Pasar Legi sudah selesai dibangun.

“Posisi kios cukup strategis. Enaknya sekarang gedung bagus dan lebih teratur. Dulu kalau pindahan ke pasar darurat, pindah nggak langsung ada pembeli. Di sini, pindah pasar baru langsung sudah ada pembeli,” tuturnya.

Adapun keluhan terhadap pasar yang dibangun dengan biaya APBN sebesar Rp104 miliar ini juga disampaikan para pedagang. Menurut Padmi, pedagang ikan asin, struktur bangunan yang luas menyebabkan akses keluar dan masuk menjadi lebih jauh.

Ia menjelaskan calon pembeli harus memutar jika harus menuju ke kiosnya. “Kendala kalau harus mengangkut barang dagangan ke kendaraan di tempat parkir,” katanya. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*