4 Dosen Unika Soegijapranata Membuat Perahu Listrik Solar Cell

Ketua Tim Pengabdian Unika Soegijapranata Semarang, Dr Florentinus Budi Setiawan bersama Widodo dari Pokdarwis Suko Makmur, selaku pengelola Wisata Air Jatibarang. (Photo: dok.unika.ac.id)
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Empat Dosen Unika Soegijapranata Semarang berinovasi membuat perahu dengan tenaga listrik dari solar cell tenaga surya. Perahu yang akan digunakan untuk menunjang pariwisata Waduk Jatibarang ini diklaim lebih hemat, tidak bising, dan tidak menimbulkan polusi air waduk.

Dilansir dari unika.ac.id, keempat dosen yang masuk dalam Tim pembuatan perahu bertenaga listrik dari solar cell tenaga surya itu adalah: Dr Florentinus Budi Setiawan, Shandy Jenifer Matitaputty, Dr E Lucky Maretha Sitinjak, dan Dr Lindayani.

Mereka berinovasi dalam program Pengabdian Dosen Unika Soegijapranata bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Suko Makmur Waduk Jatibarang, Gunungpati Semarang.

Adapun perancangan konstruksinya menyesuaikan dengan tenaga yang bersumber dari solar cell tenaga surya sebagai penggerak baling-balingnya, yang berfungsi mendorong perahu agar bisa melaju di air.

Baca juga: Catat! Tarif Listrik Hingga Maret 2021 Tak Naik

Adapun ide tersebut berawal dari keprihatinan di Waduk Jatibarang karena keperluan masyarakat terhadap waduk ini selain untuk wisata, ternyata air dalam waduk ini juga digunakan untuk air baku di PDAM.

“Dan sebagai air baku PDAM, timbul kekhawatiran apabila air waduk yang juga digunakan untuk wisata air tersebut akan tercemar limbah bahan bakar dari perahu wisata yang digunakan dalam waduk tersebut,” kata Florentinus Budi.

Melihat kondisi tersebut, tim Pengabdian Dosen Unika mencoba memikirkan solusi alternatif, yaitu dengan menggunakan tenaga listrik dari solar cell tenaga surya. Dan dari solusi yang ditawarkan tersebut, tim dosen kemudian mengajukan proposal ke Dikti dan akhirnya disetujui.

Hingga akhirnya ide tersebut sekarang sudah bisa terealisasi, setelah sebelumnya tertunda beberapa waktu akibat pandemi covid-19 dan area wisata ditutup. Dr Florentinus Budi mengungkapkan, ada beberapa keuntungan yang diperoleh apabila perahu wisata bisa dialihkan ke tenaga surya. Yaitu, tentu lebih hemat karena sumber panasnya dari matahari.

Baca juga: Jadi Yang Pertama, Kemenhub Pesan 100 Unit Mobil Listrik Jadi Kendaraan Dinas

“Selain itu, tidak bising atau tidak ada suara mesin. Kemudian, kita dapat meminimalkan polusi di air waduk ini,” tutumya.

Anggota tim Pengabdian Dosen Unika, Shandy Jenifer Matitaputty menambahkan, dukungan terhadap pokdarwis tidak hanya dari sisi teknologi saja tetapi juga dari sisi manajemen pembukuan. “Dengan penghasilan yang didapat oleh para pemilik perahu ini maka pada 2019, kelompok kerja (pokja) dibuatkan NPWP oleh pemerintah. Karena itu, implikasinya juga banyak, di antaranya harus membuat laporan pembukuan dan pajaknya juga,” ujamya.

Mengingat kondisi tersebut, para pemilik perahu juga bingung cara pengisiannya. Maka dengan pengabdian tersebut, tim Dosen Unika juga membantu agar pembukuannya rapi dan pembayaran pajaknya bisa tepat. Sementara Sekretaris Pokdarwis Suko Makmur Waduk Jatibarang, Widodo mengemukakan, pihaknya sudah lama menjadi binaan Unika Soegijapranata, tepatnya sejak tahun 2015. Kerja sama yang dijalin antara lain pada bidang pariwisata, handicraft, kuliner dan sekarang berkembang ke perahu wisata dengan menggunakan solar cell tenaga surya.

“Memang di, masa pandemi covid-19 yang menjadi andalan dalam Pokdarwis Waduk Jatibarang adalah dari pokja perahu, sementara pokja lainnya seperti kuliner, sovenir, homestay, dan kesenian tampak masih agak lesu,” ucapnya. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*