Kopi Lanang Benarkah Bisa Membantu Vitalitas Lelaki?

Kopi Lanang alias kopi biji tunggal | Foto: ist
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Sekarang ini kita sering mendengar dan melihat iklan “Kopi Lanang” yang dipercaya menjadi pendorong untuk membantu vitalitas dan stamina kaum lelaki. Ada beberapa merk yang dipasang sebagai ciri produk “Kopi Lanang”.  Ada yang mahal, ada yang murah, ada yang murni kopi, dan ada yang dicampur dengan herbal lain seperti ginseng, kayu manis dan lainnya.

Tapi apa toh yang sebenarnya dimaksud dengan kopi lanang itu?

Jujur saja referensi tentang apa yang disebut kopi lanang tidak banyak tersedia di online. Dengan bantuan mbah google pun, jika kita tulis kopi lanang dalam mesin pencari, yang muncul adalah merk-merk produk dan toko-toko online yang menjajakan kopi lanang.

Dari penuturan aktivis kopi di Kwadungan Temanggung, diperoleh gambaran apa itu kopi lanang. Menurut Zaenal Arifin, Ketua Sindoro Sumbing Kopi Forum (SSKF), yang dimaksud dengan kopi lanang adalah kopi yang diperoleh dari proses sortasi atau pemilihan untuk kopi yang berbiji tunggal. Setiap panen, ada kopi yang bijinya tunggal itu kemudian dipisahkan dan dijual serta dikemas terpisah.

“Kopi lanang ya sama dengan bawang lanang yang kita kenal selama ini. Karena berbiji tunggal atau tidak terbelah, maka disebut kopi lanang,” ujar Zaenal Arifin, anak muda yang sukses mengembangkan produk kopi di Temanggung menjadi komoditas yang mulai banyak dibudidayakan menggantikan tembakau.

Baca juga: Kopi Temanggung Punya Citarasa Khas, Jadi Unggulan Nasional

Karena dipilih dari kumpulan kopi yang dipanen, dan jumlahnya sedikit, maka harga kopi lanang pun menjadi lebih mahal dari kopi biasa. “Ini karena mekanisme pasar saja, kebutuhannya banyak, tapi produksinya sedikit sehingga jadi lebih mahal,” tuturnya.

Yang pasti, semua jenis kopi apakah itu Arabica yang ditanam di dataran tinggi ataupun robusta yang banyak ditanam di dataran rendah di bawah 700 m dpl, bisa memunculkan produk kopi lanang. Artinya tidak ada pembedaan varietas tertentu menghasilkan kopi lanang, yang tidak. Semua bisa menghasilkan kopi lanang.

Adapun prosesnya, tergantung permintaan. Bisa melalui sangrai atau roasting maupun wash atau proses basah. Biasanya kopi arabica memakai proses wash, sementara untuk robusta sangria. “Perlu diketahui, proses pengolahan tidak menentukan apakah itu kopi lanang atau bukan. Yang menentukan smenjadi kopi lanang adalah sortasinya,” tutur pria yang kini banyak menjadi pembicara tentang kopi ini.

Zaenal dan kawan-kawan juga menjual kopi lanang ”Robusta” yang diberi cap “Nikmatnya Kopi Negeri Tembakau” karena kopi Temanggung disebut memiliki citarasa khas tembakau atau ada aroma tembakaunya. Ini khas Temanggung, sehingga banyak produk kopi yang dihasilkan wilayah itu diberi cap “Nikmatnya Kopi Negeri Tembakau” yang oleh Bupati Temanggung dipromosikan dengan minum kopi setiap Jumat di jajaran Pemkab Temanggung.

Lantas, mengenai khasiat kopi lanang yang disebut menjadi pendorong vitalitas lelaki dan menambah keharmonisan suami-istri, membuat badan jadi segar setelah meminumnya, dan mata tidak mengantuk, Zaenal mengaku bukan kapasitasnya menjelaskan hal itu. Meski bergelut dengan kopi setiap hari, dia mengaku tak punya referensi apalagi kompetensi yang cukup untuk menjelaskan hal itu. Dia menyarankan sebaiknya ada uji laboratorium soal khasiat kopi lanang.

“Sebaiknya kampus-kampus yang punya laboratorium yang memadai, yang bisa melakukan uji. Nanti kan bisa jadi dasar rekomendasi ke Balai POM (Pengawasan Obat dan Makanan-red) untuk menerbitkan izin tentang kopi lanang. Saya kira ini menarik untuk dikaji,” tukasnya. (awo)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*