Amerika Serikat Dihantam Topan Dahsyat di Tengah Upaya Penanggulangan Covid-19

Bangunan yang rusak terlihat setelah tornado di Monroe, Louisiana, AS, 12 April 2020 dalam gambar ini yang diperoleh dari media sosial | Foto: reuters.com
Mari berbagi

JoSS, TEXAS – Topan kuat yang bergerak di kawasan tenggara Amerika, Minggu (12/4), sampai Senin (13/4) telah menewaskan lebih dari 30 orang. Badai itu meluluh lantakkan sejumlah wilayah, di tengah upaya negara tersebut menghadapi ribuan korban meninggal dunia setiap harinya akibat pandemi covid-19.

Berdasarkan data dari Worldometer (12/4), pandemi virus penyebab Covid-19 ini telah merenggut sedikitnya 20.577 nyawa dan menginfeksi 532.879 orang di negara itu.

Angin ribut itu mengakibatkan hujan lebat. Tiga puluh empat tornado dilaporkan terjadi di Texas, Louisiana, Mississippi, Georgia dan Tennessee. Ratusan rumah hancur berantakan dan sedikitnya 1,3 juta penduduk tidak punya listrik mulai dari Maine sampai Texas.

“Kami sudah terbiasa dengan adanya tornado di Mississippi,” kata Gubernur Tate Ross kepada kantor berita Associated Press, yang dilansir VOAIndonesia. “Tapi kami belum pernah mengalami tornado yang seperti ini,” ujarnya.

Puluhan orang cedera dan masuk rumah sakit. Kawasan Chattanooga, di negara bagian Tennessee paling terimbas, dimana sedikitnya 150 rumah dan kantor rusak.

Pada Minggu (12/4) malam, 10 negara bagian mendapat peringatan akan terjadinya banjir bandang, tornado dan angin ribut.

Baca juga: Sempat Turun Pekan Lalu, Kasus Positif Corona di China Kembali Melonjak

Dinas Cuaca Nasional mengatakan ancaman tornado, banjir bandang dan angin keras diperkirakan akan melanda kawasan timur laut Amerika pada Senin (13/4).

Sementara itu saat ini AS menjadi negara dengan kasus kematian terbanyak akibat virus corona, melebihi Italia yang mencatatkan 19.468 kasus kematian.

Melansir New York Times (10/4) virus corona telah menjadi penyebab utama kematian di AS dengan 1.970 kematian per hari. Sebagai perbandingan, penyakit jantung merenggut nyawa 1.774 orang dan kanker 1.641 orang setiap hari.

Data tersebut diperoleh dari grafik yang dibuat oleh Dr. Maria Danilychev. Grafik tersebut menggunakan data dari CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dan membandingkan dengan Worldometers.

Dalam grafiknya, Danilychev menggunakan fitur selang waktu yang menunjukkan bagaimana jumlah kematian akibat penyakit setiap hari baru-baru ini meningkat. Sebelum 20 Maret 2020, jumlah kematian harian akibat corona terendah dibandingkan dengan penyakit lainnya yang terdaftar, atau rata-rata sekitar 50 setiap hari.

Tetapi dua hari kemudian, tingkat kematian harian Covid-19 mulai melonjak, karena flu dan pneumonia, penyakit ginjal, hati, dan lainnya. Pada akhir Maret, itu adalah pembunuh tertinggi ketiga. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*