Jalur Pendakian Gunung Slamet Kembali Ditutup, Satus Naik Jadi Waspada

Gunung Slamet
Mari berbagi

JoSS, PURWOKERTO – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Slamet dari level I (normal) menjadi level II (waspada). Kenaikan status ini seiring adanya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung yang terletak di Purwokerto Provinsi Jawa Tengah tersebut

Dengan adanya peningkatan status gunung tersebut, jalur pendakian yang baru sehari dibuka pada Kamis (8/8) kini kembali ditutup. Para pendaki yang telah terlanjur naik segera dievakuasi demi keselamatan.

Manajer Bisnis Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Sugito mengatakan puluhan pendaki Gunung Slamet yang terlanjur naik dievakuasi menyusul peningkatan status gunung tersebut dari normal menjadi waspada sejak Jumat (9/8) pagi.

Sugito mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tim untuk melakukan evakuasi. Sebanyak 80 orang dilaporkan mendaki sejak Kamis (8/8). “Masing-masing pengelola pos pendakian sudah menerjunkan tim untuk melakukan evakuasi. Informasi yang kami terima hingga pukul 13.00 WIB, baru tiga pendaki yang sudah turun via Pos Bambangan,” kata Sugito, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Ubah Stigma, Wisata Religi Gunung Kemukus Digelontor Rp1,7 Miliar

Berdasarkan data pengelola dilaporkan sebanyak 69 orang melakukan pendakian melalui Pos Bambangan. Kemudian, pendakian melalui Pos Gunung Malang sebanyak 8 orang dan Pos Baturraden sebanyak 3 orang.

Seperti diketahui, jalur pendakian Gunung Slamet kembali ditutup menyusul kenaikan status dari normal menjadi waspada. Penutupan tersebut hanya berselang satu hari setelah jalur pendakian dibuka kembali, Kamis (8/8).

Sebelumnya, jalur pendakian sempat ditutup sejak (22/7) untuk pembersihan jalur dan pemulihan ekosistem. Sugito mengatakan, belum dapat memastikan waktu penutupan jalur pendakian. Pihaknya akan memantau perkembangan informasi mengenai kondisi Gunung Slamet. “Pendaki yang belum naik ditahan semua,” ujar Sugito.

Kepala PVMBG Kasbani mengungkapkan, dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Slamet. Berdasarkan rekaman kegempaan selama Juni hingga 8 Agustus 2019, tercatat telah terjadi 51.511 kali gempa embusan, 5 kali gempa tektonik lokal, dan 17 kali gempa tektonik jauh. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*