Segera Dibuka Ekspedisi Kapal Titanic di Samudera Atlantik

Kapal Titanic
Ilustrasi | Foto: google
Mari berbagi

JoSS, JAKARTA – Ekspedisi menelusuri bangkai Kapal Titanic dibuka untuk para peneliti dan masyarakat umum pada tahun depan.

Bernama Titanic Survey Expedition, perjalanan ini dikenakan biaya 105.129 dollar AS atau setara Rp 1,5 miliar. Harga tersebut sama dengan nilai tiket kelas utama Kapal Titanic ketika berlayar dahulu.

Ada sembilan peran ‘spesialis misi’ yang diberikan kepada peserta yang ikut dalam ekspedisi.

Seperti dirilis Kompas, sebagai ‘spesialis misi’ mereka akan turun langsung dan membantu pekerjaan kru operasi serta para ahli yang sesungguhnya. Peserta juga akan diberi kesempatan untuk menyelam dengan kapal selam Titan bersama para ahli selama tujuh jam.

Berkeliling bangkai Kapal Titanic.

Dalam ekspedisi tersebut para peserta akan dilatih untuk mendukung operasional kapal seperti mengoperasikan sonar, melakukan pemindaian laser, navigasi komunikasi, operasi kamera, dan pencatatan data.

Untuk ikut perjalanan tidak biasa ini ada syaratnya. Peserta minimal berusia 18 tahun ke atas, mampu berlayar di kapal kecil tengah laut, dan harus mendemonstrasikan keseimbangan dasar, mobilitas, serta fleksibilitas.

Juga menyelesaikan kursus pelatihan Helicopter Underwater Egress selama satu hari penuh. Perjalanan akan dimulai dari Kota St John di Kanada, dilanjutkan berlayar di laut selama 11 hari.

Baca juga: Pertamina Siapkan SPBU Mobile Dua Arah di Trol Trans Jawa

Namun bagi yang tidak mampu melakukan ekspedisi ini bisa saja merasakan nuansa Kapal Titanic di museum. Awal tahun 2018, sebuah museum interaktif tentang Titanic dibuka di Kanada tepatnya Kota Ontario.

Mengutip situs Lonely Planet, museum interaktif bernama Experience Titanic ini berbentuk replika kapal Titanic. Sebelum masuk, pengunjung akan diberikan boarding pass dengan informasi spesifik, layaknya naik ke kapal feri pada umumnya. Di bagian dalam museum, wisatawan bisa menjelajah area kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga.

Anda bahkan bisa ‘blusukan’ di ruangan kru dan pekerja. “Sambil belajar, Anda juga bisa merasakan pengalaman naik kapal Titanic,” tutur David van Zelzen, Project Director Experience Titanic.

Masuk ke dalam museum ini, pengunjung seperti berada di dalam kapal Titanic. “Dengan teknologi tinggi, mereka (pengunjung) bisa mencium bau lautan dan mencicipi makanan kelas satu. Mereka juga bisa bertemu dengan penumpang lainnya, merasakan cipratan air laut saat berdiri di atas dek, serta merasakan dinginnya samudera tanpa harus berlayar. Pengunjung bahkan bisa memegang bongkahan es,” papar David.

Dalam museum ini, wisatawan juga akan bertemu banyak aktor yang berperan sebagai kru dan awak kapal Titanic. Meski sudah tenggelam lebih dari satu abad, peninggalan kapal Titanic masih menjadi sorotan dalam pameran permanen di beberapa lokasi seperti Luxor (Las Vegas), Pigeon Forge, Tennessee, Branson, Missouri, dan Irlandia Utara. (Wiek/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*