Tol Bawen-Jogja, Ganjar Pastikan Tetap Berjalan

Tol Bawen-Jogja
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat di Musrebang RPJMD di Magelang, Selasa (23/10). | Foto: Joy/istimewa
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memastikan rencana pembangunan tol Semarang-Jogjakarta tetap berjalan. Meski Pansus Revisi Perda RTRW DPRD Jateng menolak rencana proyek tol yang menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) pemerintahan Jokowi tersebut.

“Itu tetap berjalan. Kemarin ada penolakan karena katanya faktor kegempaan, setelah kami cek ternyata daerah yang dilalui tidak berada di daerah rawan gempa,” kata Ganjar Pranowo usai Musrenbang RPJMD di Magelang, Selasa (23/10).

Ganjar juga menyatakan pembangunan tol tidak akan menghilangkan lahan subur. “Alasan kedua soal lahan subur, setelah dicek ternyata mayoritas lahan di sana itu tadah hujan, jadi data itu juga tidak benar,” kata Ganjar.

Karena itu ia menegaskan proyek pembangunan tol tersebut tetap akan dilaksanakan. Sebab selain sudah menjadi proyek nasional, sampai saat ini belum ada alternatif lain.

“Jika alternatifnya kereta api, itu belum ada project atau dorongan kami untuk melakukan itu, yang sudah ada hanya reaktivasi,” tegasnya.

Baca juga: Dampak Rokok Elektrik Ternyata Lebih Buruk Dibandingkan Rokok Tembakau

Saat Musrembangnas, lanjut Ganjar, pihaknya juga sudah menyampaikan rencana proyek jalan tol itu.”Sudah saya sampaikan (soal tol) dan Jogja sudah setuju. Menurut saya ini hanya persoalan data saja yang tidak valid,” tegasnya.

Disisi lain, Pansus Revisi Perda RTRW DPRD Jateng juga sudah setuju untuk duduk bersama merapikan data.

“Kalau itu memang bahaya sekali, saya juga oke untuk memindahkan. Kami carikan tempat lain yang tidak mengganggu. Soal nanti lewat mana, kalau memang mengganggu RTRW akan kami tata ulang,” tukas dia.

Sebelumnya, Pansus DPRD Jateng tentang Revisi Perda RTRW memutuskan untuk menolak rencana tol Bawen – Jogjakarta. Keputusan pencoretan tol jalur tengah Jateng ini juga disetujui di forum paripurna DPRD, Senin (15/10). Pertimbangannya, jalan tol lebih mahal jika membangun infrastruktur kereta api dan akan menghilangkan lahan produktif. Selain itu, dari sisi transportasi massal, Bawen – Yogyakarta sudah terakomodir dengan angkutan umum.

Dalam siaran persnya, Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi beda keterangan dengan koleganya yang ada di pansus. Ia menyatakan DPRD Jateng tidak menolak proyek infrastruktur sepanjang 71 kilometer itu. Pansus Revisi RTRW hanya belum mencantumkan proyek tersebut dalam Perda RTRW terbaru. (joy/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*