Kuliah Pakar UNS Bahas Manfaat Teknologi UAV dalam Pertanian Presisi

Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yakni Dr. Ir. Wahono, M.T., menjadi narasumber dalam kuliah pakar yang diadakan Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNS Surakarta pada Senin (25/3/2024) Zoom Cloud Meeting. (foto: uns.ac.id)
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Kuliah Pakar yang membahas pemanfaatan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dalam evaluasi performa tanaman di lapangan.

Narasumber dalam acara ini adalah Dr. Ir. Wahono, M.T., dosen dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Cloud Meeting pada Senin (25/3/2024) dan dihadiri oleh para mahasiswa dan masyarakat umum.

Dalam sambutannya, Kepala Prodi Agroteknologi FP UNS, Dr. Ir. Muji Rahayu, S.P., M.P., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengupas lebih dalam tentang pertanian presisi. Ia berharap agar mahasiswa mendapatkan informasi dan pengetahuan baru untuk memperluas wawasan mengenai implementasi pertanian presisi di Indonesia.

Dekan FP UNS, Prof. Dr. Ir. Samanhudi, S.P., M.Si., IPM, ASEAN Eng., juga memberikan apresiasi atas tema yang relevan dengan situasi saat ini. Menurutnya, pengalaman praktis yang mendukung dunia pertanian sangat diperlukan oleh mahasiswa dan generasi muda.

Acara inti kuliah pakar dimulai dengan penjelasan tentang pertanian presisi sebagai konsep usaha tani yang didukung oleh praktik budidaya berbasis data. Dr. Wahono menjelaskan bahwa teknologi ini memanfaatkan pemetaan foto udara, sensor-sensor, dan perangkat lunak untuk mencapai efisiensi produktivitas dan keberlanjutan lingkungan.

“Penghematannya (pertanian presisi) bisa luar biasa. Beberapa penelitian itu efisiensi penggunaan pupuk misalnya. Bisa sampai di atas tiga ratus persen,” terang Dr. Wahono.

UAV atau Pesawat Udara tanpa Awak juga dikenal sebagai Pesawat Udara tanpa Awak (PUTA) dalam dunia pertanian. Dr. Wahono menjelaskan bahwa teknologi ini dikelompokkan menjadi rotary wing dan fixed wing, dengan tipe fixed wing memiliki tingkat efisiensi yang lebih baik karena radius terbangnya lebih jauh.

Perekaman data dengan UAV dilakukan melalui 3 tahap alur kerja, yaitu perencanaan persiapan, perekaman data, dan pemrosesan data. Teknologi foto udara ini memberikan citra yang lebih luas terhadap permasalahan suatu lahan, sehingga memudahkan identifikasi masalah dan solusinya.

Kuliah pakar ini dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Gani Cahyo Handoyo, S.P., M.Si., Dosen Prodi Agroteknologi FP UNS. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*