Positif Covid-19 Saat Melancong ke Jogja, Bisa Manfaatkan Shelter di Hotel Mutiara

Foto: unsplash.com
Mari berbagi

JoSS, JOGJA – Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji mengatakan Shelter Covid-19 di Hotel Mutiara yang terletak di kawasan Malioboro menerima pasien Covid-19 dari berbagai wilayah.

“Untuk itu, bari wisatawan yang saat tiba di Jogja dan di tes positif Covid-19, dapat memanfaatkan layanan isolasi mandiri di Hotel Mutiara di Malioboro,” katanya dilansir dari tempo.co, Senin (28/2/2022).

Dia menambahkan Hotel Mutiara terdiri atas dua bangunan. Satu bangunan untuk isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan dan satu gedung lagi khusus merawat tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.

“Dengan penuhnya shelter Hotel Mutiara saat ini, kami menyarankan para wisatawan memanfaatkan hotel-hotel yang menyediakan layanan isolasi mandiri,” katanya

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR DI Yogyakarta Huda Tri Yudiana mengatakan, sejumlah shelter isolasi mandiri pasien Covid-19 di DIY harus dapat melayani wisatawan yang berkunjung selama libur panjang pekan ini.

Para pelancong dengan hasil tes antigen maupun tes PCR positif Covid-19 yang tanpa gejala dan bergejala ringan bisa memanfaatkan tempat isolasi tersebut.

“Shelter itu jangan khusus bagi penduduk ber-KTP Yogyakarta saja,” kata Huda Tri Yudiana pada Minggu, 27 Februari 2022.

Apabila para pendatang yang sedang berada di Yogyakarta untuk berwisata atau kuliah kesulitan mendapatkan tempat isolasi mandiri, Huda Tri khawatir bakal memicu masalah yang lebih besar.

Baca juga: Makin Ketat, DIY Sudah Punya Perda Penanggulangan Covid-19

Misalkan mahasiswa dari luar DI Yogyakarta positif Covid-19 dan tidak boleh masuk shelter, maka dia akan menjalankan isolasi mandiri di tempat kos dan justru berpotensi menularkan virus corona ke sesama penghuni kos dan masyarakat di sekitarnya.

“Akhirnya kasus penularan berpotensi bertambah,” ujarnya.

Begitu pula dengan wisatawan dari luar Yogyakarta yang terpapar Covid-19 dan membutuhkan fasilitas isolasi mandiri. Kalau wisatawan tapi dapat dilayani karena bukan warga Yogyakarta, maka kondisi itu bakal menularkan virus corona. Salah satu shelter yang cukup baik dalam melayani pasien Covid-19, menurut Huda Tri, adalah bekas Hotel Mutiara di kawasan Malioboro.

Shelter yang dikelola oleh Pemerintah DI Yogyakarta itu melayani pasien Covid-19 yang membutuhkan isolasi mandiri, terlepas dari mana asalnya. “Pelayanan di shelter ini tidak memandang harus KTP Yogyakarta,” ujarnya.

Huda Tri mendapat laporan ada kabupaten yang berencana membuka shelter isolasi mandiri pasien Covid-19 bekerja sama dengan salah satu kampus. Namun shelter tersebut hanya menerima warga KTP kabupaten tersebut. “Ini keliru,” tuturnya.

Huda mendorong pemerintah kabupaten di Yogyakarta yang tidak mampu membiayai pelayanan di shelter untuk pendatang segera berkoordinasi dengan pemerintah DI Yogyakarta.

“Prinsipnya, jangan sampai hanya karena masalah administrasi dan koordinasi, pelayanan kepada masyarakat terhambat,” kata Huda Tri Yudiana. Pemerintah mestinya memahami sekitar 60 persen aktivitas perekonomian di Yogyakarta bergantung pada sektor pariwisata dan mahasiswa di berbagai kampus.

Keberadaan shelter untuk isolasi mandiri terbilang vital karena saat ini kasus Covid-19 harian di Yogyakarta mencapai lebih dari 2.000-an kejadian. Shelter di Hotel Mutiara Yogyakarta misalkan, sudah penuh sepekan setelah buka.

Tempat isolasi mandiri yang dikelola oleh pemerintah kabupaten dan pemerintah kota juga sudah mulai buka. Bahkan beberapa kalurahan dan kampus bersiap mengaktifkan kembali shelter-nya. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*