Jamu Coro, Minuman Tradisional Demak Raih Juara II API 2021

Jamu coro, minuman khas Kabupaten Demak, meraih Juara II kategori minuman tradisional pada Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021, di Stabel Berkuda Sekayu Musi Banyuasin, Selasa (30/11/2021). (Foto: jatengprov.go.id)
Mari berbagi

JoSS, SUMATERA SELATAN – Jamu coro, minuman khas Kabupaten Demak, meraih Juara II kategori minuman tradisional pada Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021. Selain itu, sentra kerajinan bedug rebana Kabupaten Demak juga menyabet Juara III kategori destinasi belanja.

Penghargaan diterima Bupati Demak Eisti’anah, pada malam Anugerah Pesona Indonesia 2021, di Stabel Berkuda Sekayu Musi Banyuasin, Selasa (30/11/2021).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno menjelaskan, ajang API merupakan kegiatan tahunan sebagai upaya membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap pariwisata, serta mendorong peran dari berbagai pihak untuk mempromosikan pariwisata daerah, khususnya pada pemerintah daerah.

“Saya harapkan dapat membangkitkan semangat dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, dan membuka peluang kerja seluas-luasnya,” ungkapnya.

Bupati Demak Eisti’anah menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang ditorehkan Kabupaten Demak dalam API 2021.

“Pastinya ini menjadi kebanggaan yang luar biasa bagi masyarakat Demak, karena pada kontestasi yang memiliki eskalasi nasional ini, kita dapat meraih juara pada dua kategori sekaligus,” ungkap bupati saat dihubungi, Rabu (1/12/2021).

Dilansir dari jatengprov.go.id, apresiasi disampaikan bupati kepada semua pihak, khususnya Dinas Pariwisata (Dinparta) Kabupaten Demak, atas kerja kerasnya menempatkan Kabupaten Demak setara, bahkan selangkah lebih maju dari daerah lainnya di Indonesia.

“Mari teruskan hal baik ini, terus bangga pada produk, hingga kesenian atau budaya asli daerah kita. Mari kita buktikan bahwa Demak bisa, dan akan seterusnya menorehkan catatan sejarah luar biasa,” terangnya.

Baca juga: Mitos Minum Wedang Tahu Semarang Saat Hamil, Anaknya Bisa Cantik Atau Ganteng

Dilansir dari demak.kab.go.id. Jamu coro merupakan minuman khas kabupaten Demak. Minuman tradisional ini konon sudah ada sejak zaman kasultanan Bintoro. Sebagai sajian dalam pertemuan atau acara keraton Demak Bintoro. Dan keberadaan wedang jamu coro hingga saat ini masih terjaga dan dilestarikan oleh masyarakat.

Wedang jamu coro berbahan dasar tepung yang dipadukan dengan rempah rempah seperti jahe, kayu manis, serai,santan kelapa, gula merah. Sehingga rasanya sedikit pedas, manis dan menyegarkan badan.

Wedang jamu coro ini banyak dijajakan dikampung kampung dipagi hari, uniknya dijajakan keliling dengan wadah khas berupa kendil yang terbuat dari tanah dan ditutup dengan segumpal kain yang terbungkus plastik. Untuk mengambil nya dari dalam kendil  menggunakan potongan bambu kecil yang di bergagang kayu.

Salah satu pedagang keliling wedang jamu coro mbak Mila mengatakan, jamu coro harus disimpan di kendil dan ditutup kain serta plastik bertujuan untuk menjaga kehangatan jamu dan ciri khas warisan leluhur. “Ditaruh dikendil dan ditutup rapat agar bertahan hangatnya karena ini ilmu warisan nenek moyang. Meskispun era saat ini juga ada yang ditempatkan di panci” Kata Mila, Kamis( 1/7/21) saat melayani pembeli.  (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*