Jelang Mulai PTM, Vaksinasi Bagi Pelajar di Jogja Ditarget Rampung 4 September

Vaksinasi Covid-19 bagi para pelajar di Jogja (Foto: warta.jogjakota.go.id)
Mari berbagi

JoSS, JOGJA – Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi menargetkan program vaksinasi bagi seluruh pelajar di Kota Yogyakarta, mulai jenjang SMP, SMA/SMK, dan madrasah ditargetkan selesai pada 4 September 2021. Target itu menyusul rencana pembelajaran tatap muka.

Menurutnya, vaksinasi bagi pelajar atau anak berusia lebih dari 12 tahun sangat penting dilakukan dan perlu segera dituntaskan sehingga pembelajaran tatap muka bisa mulai dipersiapkan kembali.

“Harapannya akhir pekan ini dapat selesai, 4 September sudah selesai untuk pelajar,” katanya, dikutip dari Antara, Rabu (1/9/2021).

Berdasarkan data, jumlah anak atau pelajar berusia 12 tahun-17 tahun yang sudah mendapat vaksinasi di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 17.605 siswa dan yang belum mendapat vaksinasi tercatat lebih dari 20.000 siswa.

Di sisi lain, sudah ada lebih dari 447.000 warga yang mendapat vaksinasi dosis pertama dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Dalam kesiapan sekolah, Heroe menyatakan seluruh sekolah sudah menjalani verifikasi protokol kesehatan dan dinyatakan siap menggelar tatap muka.

Dia menuturkan sejak Januari, seluruh sekolah di Yogyakarta sebenarnya sudah siap untuk tatap muka. Sekolah sudah menyiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan dan standar prosedur pembelajaran.

Proses uji coba pembelajaran tatap muka juga sudah dilakukan di jenjang SD dan SMP dengan hasil yang sudah baik. “Guru dan karyawan sekolah pun sudah divaksinasi. Tinggal bagaimana kondisi umum penularan Covid-19 di Yogyakarta. Hanya ini indikator yang perlu terus dipantau perkembangannya,” imbuhnya.

Baca juga: Tempat Wisata dan Hotel di DIY Diminta Bersiap Terapkan Aplikasi PeduliLindungi

Jika sudah dinyatakan memenuhi syarat dan aman untuk mengelar pembelajaran tatap muka, maka teknis pembelajaran akan diatur lebih detail.

Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X masih memilih berhati-hati dalam mempertimbangkan kebijakan sekolah tatap muka walau sejumlah daerah telah memulai uji coba.

Sultan menuturkan meski kasus Covid-19 harian di Yogya terus mengalami tren penurunan, namun status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Yogyakarta saat ini belum juga turun dari Level 4. Artinya, sekolah juga masih belum memungkinkan tatap muka.

“Kalau misalnya sekolah tatap muka digelar, lalu banyak siswa yang tertular tanpa gejala, saya digugat di PTUN, bagaimana?” ujar Sultan, belum lama ini.

Masyarakat, ujar Sultan, jelas bisa mempersalahkan dan menggugat kebijakan sekolah tatap muka itu karena mau tak mau pembukaan sekolah itu pelaksanannya perlu dilandasi instruksi gubernur.

“Masyarakat bisa gugat ke PTUN jika nanti menilai lonjakan kasus dari sekolah tatap muka ini karena instruksi gubernur, sehingga banyak yang merah lagi (zonanya)” kata Sultan.

Sultan mengakui tak berani mengambil risiko dengan kasus penularan yang menunjukkan tren penurunan belakangan ini, termasuk juga soal vaksinasi siswa yang menjadi prasyarat tak mutlak bagi daerah yang statusnya PPKM Level 3.

“Kami belum berani untuk membuka sekolah saat ini, walaupun kemarin tidak ada ketentuan soal syarat cakupan vaksinasi siswa harus berapa persen,” ujar Sultan.

Daripada terburu-buru membuka sekolah tatap muka dengan PPKM yang belum turun levelnya, Sultan cenderung memilih menuntaskan program vaksinasi pelajar, terutama bagi anak usia 12-17 tahun yang notabene merupakan anak sekolah.

“Saya lebih cenderung semua guru dan murid harus divaksin dulu, biarpun mungkin cuma sekali, yang penting sudah mulai tumbuh imunitas dan jika terpapar gejalanya ringan,” kata Sultan. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*