Pendidikan Tinggi Teknologi Kulit Satu-Satunya di Indonesia Siapkan Program D IV

Tim Penyusun Naskah Akademik dan Silabi Program D IV Politeknik ATK Yogyakarta, berfoto seusai menggelar Diskusi Terfokus (FGD), baru-baru ini. (Foto: Dok Poltek ATK YK)
Mari berbagi

JoSS, JOGJA – Penyelenggaran pendidikan tinggi teknologi kulit satu-satunya di Indonesia tengah mempersiapkan program Diploma IV (D IV) yang lulusannya berhak menyandang gelar sarjana terapan (S Tr) di bidang teknologi kulit. Naskah akademik dan kurikulum serta silabi D IV Politeknik ATK Yogyakarta kini tengah secara intensif oleh suatu tim yang ditunjuk.

Banyak yang tidak tahu kalau Politeknik ATK Yogyakarta adalah lembaga pendidikan tinggi milik Kementerian Perindustrian (Sekarang Kementerian Perindustrian dan Perdagangan) yang semula berstatus lembaga pendidikan kedinasan yang mahasiswanya direkurt secara langsung oleh lembaga. Mengacu pada laman http://www.atk.ac.id/ yang dikutip pada Rabu (13/1/2021), ada tiga jurusan di Politeknik ATK Yogyakarta, yaitu teknologi pengolahan kulit (TPK), teknologi pengolahan produk kulit (TPPK) dan teknologi pengolahan karet dan plastik (TPKP). Belum ada informasi kapan program D IV mulai menerima mahasiswa baru.

Yang pasti, serangkaian kegiatan mulai dari Focus Group Discussion (FGD), seminar, diskusi dan pengayaan kini terus dilakukan oleh suatu tim untuk mempersiapkan pendidikan yang dirancang menghasilkan sarjana terapan bidang teknologi pengolahan kulit (TPK), teknologi pengolahan produk kulit (TPPK) dan teknologi pengolahan karet dan plastik. Selain mempersiapkan naskah akademik, Tim juga mempersiapkan dual system atau sistem ganda untuk ketiga program studi yang ada dalam pertemuan yang digelar di Hotel Atria Magelang dan Hotel Jayakarta Yogyakarta.

Adapun program studi yang sudah diselenggarakan Politeknik ATK Yogyakarta yang sudah ada sejak 1 September tahun 1958 ini adalah Diploma III (D III) yang menghasilkan lulusan bergelar Ahli Madya Teknologi (A.Md.T).  Para lulusannya banyak bekerja di industri serta di pemerintahan sebagai penyuluh di balai industri dan lembaga kajian yang tersebar di seluruh Indonesia.

Cikal bakal Politeknik ATK Yogyakarta adalah Kursus Perkulitan Tingkat C yang dibuka untuk memenuhi tenaga teknis dalam menunjang kegiatan Balai Penelitian Kulit menempati kampus di Jl Sukonandi menjadi satu dengan Balai Penelitian Kulit. Dalam perkembangannya, menjadi Sekolah Kulit Tinggi yang disahkan dengan Keputusan Menteri Perindustrian Rakyat Nomor: 489/TU tanggal 15 Januari 1959. Perubahan nama Sekolah Kulit Tinggi menjadi Akademi Kulit, kemudian menjadi Akademi Teknologi Kulit.

Baca juga: Seskoau Kembangkan Model Pengamanan Perbatasan Berbasis Teknologi
Suasana praktikum mahasiswa Politeknik ATK Yogyakarta. (Foto: Dok Poltek ATK Yk)

Masyarakat pun lebih banya mengenal lembaga pendidikan itu sebagai ATK, sehingga ketika harus berubah menjadi politeknik nama ATK tetap dipakai. Selain perubahan nama, program studi dan jurusan pun ikut berubah. Jurusan Penyamakan Kulit yang merupakan program paling awal hadir, sempat mengalami beberapa perubahan menjadi Program Studi Teknologi Proses Pengolahan Kulit, kemudian di  tahun  2003 menjadi Program Studi Teknologi Pengolahan Kulit. Saat status Akademi berubah menjadi Politeknik, maka status Program Studi Teknologi Pengolahan Kulit berubah menjadi Jurusan Teknologi Pengolahan Kulit.

Kini, juruan Teknologi Pengolahan Kulit mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar global dan memiliki kemampuan profesional dan kompeten. Banyak karya yang dihasilkan dan sudah diterapkan di industri pengolahan kulit.

Tuntutan zaman juga yang mendorong lahirnya Jurusan Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik (TPKP) di Politeknik ATK Yogyakarta. Lulusan jurusan yang mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga ahli di industri pengolahan karet dan plastik mulai dari perencanaan, proses produksi dan pencetakan, problem solving, analisis dan quality control produk ini banyak berkiprah dalam rancang bangun industri nasional. Perlu diketahui produk plastik memiliki keterkaitan industri sangat luas, seperti industri plastik kemasan, industri kulit sintetis, plastik untuk keperluan industri elektronika, industri otomotif, dan industri peralatan rumah tangga (warehouse).

Karena itu, program studi TPKP Politeknik berkembang pesat dan diminati karena memang sangat menjanjikan dan selaras dengan tren perkembangan teknologi. Dengan dukungan peralatan laboratorium yang memadai seperti peralatan produksi di workshop karet dan plastik, serta alat intrumentasi yang lengkap untuk quality control, lulusan TPKP memiliki kompetensi yang bisa diandalkan.

Adapun Jurusan Teknologi Pengolahan Produk Kulit lahir (TPPK) karena kebutuhan akan spesialisasi pada perancangan dan pembuatan produk berbahan kulit asli (original leather). Lulusan Jurusan TPPK menjadi ahli madya yang mempunyai kemampuan inovasi dan kreatifitas di bidang produk kulit,yang mampu membuat proses perancangan (design), pembuatan pola (pattern making), sampai pada teknik pembuatan barang jadi atau prototyping. (awo)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*