Seniman Soloraya Gelar Konser Virtual Kenang 40 Hari Wafatnya Didi Kempot

Foto: intanpari.com
Mari berbagi

JoSS, SOLO – Sudah 40 hari berlalu, kesedihan akan kehilangan sang maestro campursari Didi masih begitu lekat di hati para ‘Sobat Ambyar’ sebutan para fansnya. Tak hanya itu para seniman di Soloraya pun begitu kehilangan.

Untuk memberikan penghormatan kepada penyanyi berjuluk The Godfather of Broken Heart tersebut, Kelompok seniman di Soloraya bakal menggelar konser online bertajuk Mengenang 40 Hari Ndanku Kempot ini disiarkan langsung lewat kanal Youtube Whawinlawraofficial, Kamis (11/6) malam.

Konser mengenang Didi Kempot ini digelar oleh kelompok seniman Soloraya bekerja sama dengan perusahaan Teh Sepeda Balap.

Para seniman yang terlibat dalam konser sentimentil ini adalah Whawin Lawra, Mamang Tse, Terra Sudiro, Sruti Respati, DK Voice, Endah Laras, Anjas Gitarani, Tiara, Lare Jawi, Ardha Tatu, dan sang kakak Eko Gudhel.

Mereka bakal membawakan lagu-lagu andalan mendiang Didi Kempot. Di antaranya Tatu, Kalung Emas, Pamer Bojo, dan Cidro. Tim Humas acara tersebut, Bryan Barcelona, mengatakan penggalangan dana bakal digelar selama konser.

Dana yang terkumpul dalam konser mengenang Didi Kempot ini nantinya diberikan kepada seniman Soloraya yang terdampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Pusat Perekonomian dan Tempat Ibadah di Solo Segera Dibuka Dengan Tatanan New Normal

Harapannya, konser mengenang Didi Kempot ini menjadi bukti kekaguman dan bentuk hormat para seniman Soloraya atas dedikasi sang maestro.

“Selain itu, juga menjadi bentuk solidaritas kepada rekan-rekan seniman lain di Solo Raya yang terdampak semenjak adanya pandemi Covid-19,” terang Bryan, seperti dikutip dari Solopos.com.

Pemilihan acara Ndanku Kempot, kata Bryan, merujuk pada sapaan akrab Didi semasa berkarya. Ndanku Kempot juga merujuk pada lagu ciptaan Whawin Lawra dirilis di kanal akhir Mei 2020.

Lagu tersebut diaransemen Mr Jepank, kemudian dinyanyikan Wawin bersama Sruti Respati, Endah Laras, dan Anjas. Lirik Ndanku Kempot menarasikan rasa duka yang mendalam.

Nyanyian mereka seperti curahan rindu untuk mendiang Didi. Suasana semakin haru saat di tengah lagu, Mamank membacakan geguritan. Ndanku Kempot, diibaratkan Wawin sebagai rangkuman perjalanan Didi.

Bukan hanya berisi ratapan duka, tetapi juga diberi kutipan lirik lagu-lagu Didi misalnya Tanjungmas Ninggal Janji, Sekonyong Konyong Koder, dan My Love. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*