Tunda Pernikahan 11 April Lalu, Dokter Muda Ini Justru Meninggal Dunia Karena Corona

Foto: liputan6/kapanlagi.com/instagram miknov.id
Mari berbagi

JoSS, JAKARTA – Kisah pilu tenaga medis yang gugur saat bertugas menyelamatkan pasien yang terinfeksi virus corona kembali terjadi. Memutuskan menunda pernikahan yang sedianya dilakukan 11 April lalu, dokter Mikhael Robert Marampe meninggal dunia Minggu (26/4) meninggalkan tunangannya dan rencana pernikahannya.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya dr Mikhael. Mikhael sempat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

“PB IDI menyampaikan belasungkawa dan apresiasi secara khusus kepada sejawat dr Mikhael Marampe,” kata Humas IDI dr Halik Malik kepada wartawan, Senin (27/4/2020).

Halik mengapresiasi semangat yang diberikan Mikhael kepada rekan sejawatnya yang berjibaku merawat pasien Corona. Mikhael, kata Khalik, mengingatkan rekan-rekannya untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar.

“Bahkan saat menjalani perawatan pun beliau tetap memberikan semangat dan dukungan terhadap mereka yang berjuang di garda terdepan agar bersama-sama memutus rantai penularan COVID-19. Beliau berpesan agar petugas kesehatan wajib menggunakan APD yang standar,” ujarnya.

Halik juga mengapresiasi optimisme Mikhael. Dokter berusia 28 tahun itu disebutnya ingin agar masyarakat tetap di rumah untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.

“Beliau optimis pandemi ini bisa diatasi jika semuanya tetap di rumah dan beraktifitas di rumah. Kita pasti menang,” ungkap Halik.

Baca juga: BCL Kembali Berduka, Kucing Mendiang Ashraf Mati

Halik menjelaskan dr Mikhael, sehari-hari praktik di Bekasi dan sempat dirawat. “Jadi dr Mikhael itu kan sudah sempat dirawat di Rumah Sakit Persahatan kan ya. Waktu itu (statusnya) PDP, diobservasi di Persahatan kan. Sudah sempat membaik, pulang ke rumah, kemudian belakangan dikabarkan masuk lagi ke rumah sakit, di Rumah Sakit Polri Kramat Jati,” katanya.

Dr Michael Robert Marampe, salah satu dokter putra Kotamobagu, Sulawesi Utara , bekerja di RS Permata Bunda Cibitung Bekasi, meninggal Minggu (26/4) ekitar Pukul 22.00 WIB saat dalam perawatan di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.

“Hasil laboratorium belum ada, tetapi gejalanya mengarah ke COVID-19,”kata Kepala RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Dr.dr. Rusdianto, seperti dikutip dari Antara. Pada hari yang sama almarhum sudah dimakamkan dengan standar operasional prosedur COVID-19.

Rusdianto mengatakan almarhum adalah anak dari salah satu dokter yang bekerja di RS Polri Kramat Jati Kombes Pol dr Jefferson Marampe SpB.

Almarhum diketahui sebenarnya akan melangsungkan pernikahan pada tanggal 11 April 2020 lalu, namun karena tugas kemanusian dan bertepatan dengan penyebaran virus corona, maka rencana tersebut belum jadi dilaksanakan.

Masyarakat diharapkan terus membantu para tenaga medis sebagai garda terdepan dengan tetap melakukan psycal distancing, tetap tinggal di rumah, menjaga kebersihan, rajin cuci tangan menggunakan sabun,  dan tertib taati prosedur pencegahan COVID-19 lainnya  agar penyebaran virus ini bisa diputus. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*