Sapa Prabowo di Kongres PDIP, Mega: Nanti Tempur Lagi 2024

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto hadir dalam Kongres V PDIP di Bali, Kamis (8/8) | Foto: detik.com
Mari berbagi

JoSS, BALI – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pidato sambutan yang hangat dalam Kongres V PDIP di Bali, Kamis (8/8). Mega menyapa seluruh kader dan tamu undangan yang hadir, termasuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Kepada Prabowo, Mega sedikit kelakar. “Jadi kan heboh ya media pas kami ketemu. Padahal saya tanya nanti mau enggak saya undang? Kalau enggak mau ya endak apa-apa,” katanya.

“Ternyata beliau mau,” Mega melanjutkan. “Kan, cape ya kalau disuruh tempur terus.  … Nanti tempur lagi di 2024. Siap?” ujar Mega yang langsung dibalas teriakan ‘siap’ oleh kader PDIP.

Dalam kesempatan itu, Mega juga menyindir intoleransi yang marak terjadi di Pilpres 2019. Ia mengutip ucapan Presiden RI pertama Soekarno bahwa intoleransi akan mengancam persatuan bangsa dan membuat demokrasi karam.

Megawati berpesan PDIP untuk tak ikut memainkan isu intoleransi dalam pemilu ke depan, khususnya Pilkada Serentak 2020.

Baca juga: PDIP dan Nasdem Dukung Gibran Masuk Bursa Pencalonan

“Jika itu yang kalian pilih, anak-anakku, pemilu langsung yang sudah direncanakan dan dibuat untuk rakyat akan sulit dan berujung derita untuk rakyat,” tuturnya.

Megawati juga meminta kelompok yang anti-Pancasila untuk tak lagi turun ke jalan. Ia mengundang mereka ke DPR RI untuk bicara soal permasalahan mereka dengan Pancasila.

“Tapi menurut saya juga enggak perlu lagi dibahas, sudah final,” ucap Megawati disambut riuh tepuk tangan.

Dalam menyampaikan sambutannya, tak lupa Megawati menyatakan duka mendalam atas kepergian PPP Maimoen Zubair atau yang kerap disapa Mbah Moen. Saat berpidato, Megawati sempat menitikkan air mata dan sempat merapal doa untuk Mbah Moen yang baru saja meninggal dunia di Makkah.

“Saya dekat dengan panggilannya Mbah Moen, KH Maimoen Zubair. Doa kami mengantar ke haribaannya,” ujar Megawati.

Dalam pidato sambutannya Mega juga menyinggung ancaman disintegrasi bangsa Indonesia. Karena hal itu, Mega mengaku sengaja mempercepat pelaksanaan Kongres V PDIP. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*