Masyarakat Desa Tangguh Bencana Lebih Siap Hadapi Bencana

masyarakat
Ilustrasi | Foto: google
Mari berbagi

JoSS, KEDIRI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri mengukuhkan empat daerah tangguh bencana. Pengukuhan ini diharapkan petugas dan masyarakat lebih siap dan mandiri dalam penanganan awal saat terjadi bencana.

Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Randy Agata mengatakan, desa tangguh bencana diperuntukkan bagi daerah dengan tingkat kerawanan bencana tinggi. Dia menambahkan pemilihan desa berdasarkan hasil survei  dan evaluasi yang telah dilakukan, terkait potensi ancaman bencana.

“Ada empat desa yang sudah terbentuk di Kabupaten Kediri, yakni Desa Joho di Kecamatan Semen, Desa Sempu di Ngancar, Desa Kebonrejo di Kecamatan Kepung, dan Desa Kalipang di Kecamatan Grogol,” kata Randy Agata, seperti dilansir dari MadiunPos.com, Jumat (5/4).

Dia menambahkan, pihaknya meprioritaskan daerah yang rawan bencana, daerah dengan potensi ancaman tinggi, kemudian juga antusiasme pemerintah dan masyarakat. Pemerintah desa juga konsentrasi dengan ancaman bencana, masyarakat juga sadar dengan potensi bencana.

Randy Agata mengungkapkan pembentukan desa tangguh bencana dimulai pada 2017 dengan dua desa, 2018 dengan dua desa, yang baru dikukuhkan pada tahun ini.  Terdapat beberapa indikator daerah benar-benar siap menjadi daerah tangguh bencana. Dari indikator itu, daerah dinilai siap menangani bencana dan mandiri.

Baca juga: Pemerintah Kota Kediri Minta Tambahan Bus Sekolah ke Pusat

“Ada beberapa indikator. Tapi, daerah tangguh bencana juga ada yang pratama, madya dan utama. Kami juga dorong desa lain juga menjadi tangguh bencana,” ujarnya.

Ia menambahkan di 2019 ini, BPBD Kabupaten Kediri fokus untuk pembentukan tim siaga bencana desa. Hal ini mutlak diperlukan, sebab merupakan salah satu indikator desa tangguh bencana harus punya tim itu.

“Salah satu indikator desa tangguh bencana harus punya tim siaga bencana desa (TSBD). Kami di 2019 ini masih fokus untuk pembentukan tim siaga bencana desa,” kata Randy.

Di Kabupaten Kediri, berbagai potensi dan ancaman bencana alam terjadi baik banjir, tanah longsor, kejadian kebakaran, bahkan ancaman gunung erupsi. Di Kabupaten Kediri, terdapat Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut), yakni gunung api yang masih aktif, bahkan tahun 2014 meletus hingga merusak infrastruktur.

Selain itu, juga terjadi banjir. Misalnya, pada pertengahan Maret 2019 terjadi tanggul yang jebol di Desa/Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, yang menyebabkan air meluber hingga perkampungan warga. (nug/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*