Kawanan Monyet Turun Gunung Serbu Ladang Tembakau

gunung
Ilustrasi | Foto: google
Mari berbagi

JoSS, BOYOLALI – Aktivitas Gunung Merapi yang terus meningkat menyemburkan lava pijar, membuat habitat hewan disekitar lereng gunung menjadi panas. Hal itu membuat sekawanan monyet ekor panjang turun gunung dan menyerbu ladang tembakau milik warga.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bambang Jiyanto, pihaknya sudah mendapat laporan terkait kawanan monyet yang turun keluar dari kawasan hutan. Kawanan monyet ekor panjang semakin meresahkan masyarakat di kawasan lereng Gunung Merapi di wilayah Kecamatan Selo dan Musuk.

Dia menambahkan diduga, turunnya kawanan monyet karena meningkatnya aktivitas vulkanis Merapi.

Menurut Jiyanto biasanya, kawanan monyet ini turun pada musim kemarau untuk mencari makan di ladang warga. Hal ini karena terjadi kelangkaan sumber makanan pada ekosistem mereka. Namun untuk kali ini, mereka turun karena meningkatnya aktivitas Merapi.

Fenomena ini memang kerap terjadi saat ada peningkatan aktivitas vulkanik Merapi. Tak hanya monyet, jenis hewan lain pun akan turun gunung keluar hutan untuk menghindari aktivitas vulkanis Merapi.

Baca juga: BPBD Jogja Siapkan Logistik Antisipasi Erupsi Merapi

”Kawanan monyet dan hewan lain di kawasan hutan Merapi turun karena mereka menghindari adanya aktivitas Gunung Merapi. Kalau turun karena makanan tidak mungkin, sebab di atas sedang subur. namun dengan turunnya hewan-hewan gunung ini, tentunya juga membutuhkan makanan sehingga memakan apa yang ada,” katanya, seperti dikutip dari Suaramerdeka.com, Selasa (5/3).

Dia menjelaskan, di wilayah Boyolali, terdapat dua wilayah yang sering dirambah kawanan monyet dari hutan Merapi karena berada di batas hutan, yakni Kecamatan Selo dan Musuk. Turunnya kawanan monyet ini memang mengganggu, sebab juga merambah lahan pertanian.

Tak hanya sayur, bahkan pohon tembakau juga ikut rusak karena mereka suka mengonsumsi bagian batang tembakau yang rasanya manis. Namun karena disebabkan oleh fenomena alam, turunnya monyet ini tak bisa dihindari.

”Di beberapa lokasi, monyet turun malahan sampai ke pemukiman warga.” Kadus Stabelan, Desa Tlogolele,

Kecamatan Selo, Maryanto, menambahkan, keluarnya kawanan monyet dari kawasan hutan bukan hal baru bagi warga setempat. Sebab warga sudah sering berinteraksi dengan kawanan monyet yang mencari makanan hingga ke rumah warga.

Biasanya jenis primata ini bergerak dalam satu kawanan dengan jumlah anggota belasan hingga puluhan ekor. ”Kalau di Desa Tlogolele, hampir semua dukuh sering didatangi monyet, sebab wilayahnya memang berbatasan dengan kawasan hutan. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*