Penumpang Garuda Group Naik Pesat Pascapenurunan Tarif Tiket

Mari berbagi

JoSS, JAKARTA – Tingkat keterisian pesawat pada Garuda Indonesia Group mengalami peningkatan menjadi 87%. Maskapai nasional tersebut mengklaim adanya lonjakan kenaikan tingkat isian penumpang (seat load factor/SLF) hingga 27% pascapenurunan harga tiket untuk seluruh rute domestik sebesar 20%.

Diberitakan sebelumnya, Garuda Indonesia Group melalui lini layanan full service Garuda Indonesia dan Low Cost Carrier (LCC) Citilink Indonesia serta Sriwijaya Air-NAM Air Group mengumumkan penurunan harga tiket di seluruh rute penerbangan sebesar 20% mulai Kamis (14/2).

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. IGN Askhara Danadiputra mengatakan SLF rata-rata setiap rute sebelum penurunan harga atau 13 Februari 2019 hanya sekitar 60%.

“Per hari ini [Jumat] sudah ada kenaikan SLF hingga 27%, sebelum [penurunan harga] itu 60% menjadi 87%. Jadi ada penambahan pendapatan juga untuk kami,” kata pria yang akrab disapa Ari Askhara usai memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Jumat (15/2/2019).

Dia menambahkan penurunan harga tiket sebesar 20% untuk semua rute domestik tidak akan berdampak terhadap jumlah pendapatan maskapai.

Saat harga diturunkan pada musim rendah (low season) bisa meningkatkan tingkat isian penumpang. Adapun, biaya operasional pesawat pada saat musim puncak (peak season) maupun musim sepi (low season) tidak berbeda.

Pemberian potongan harga ini, lanjutnya, berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan ada penurunan harga antara 10%–20%. Pada prinsipnya pemerintah menginginkan adanya penurunan pada pekan ini.

Baca juga: Tarif Tiket Pesawat Garuda Group Indonesia Turun 20%

Dia menuturkan potongan harga yang diberikan memang dibatasi hingga 20% agar tidak mengganggu segmen pasar untuk kategori layanan menengah atau minimum seperti Sriwijaya Air maupun Citilink Indonesia.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengapresiasi langkah Garuda Indonesia Group yang menurunkan harga seluruh rute pesawat sebesar 20%, diharapkan langkah ini diikuti oleh maskapai lainnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan apresiasi terhadap keputusan Garuda tersebut dan berharap hal ini dapat diikuti oleh makapai lainnya.

“Saya mengapresiasi apabila Garuda menurunkan tarif, karena kesepakatan itu sendiri sudah disepakati oleh INACA saat itu untuk memberikan satu harga yang terjangkau untuk masyarakat,”ujarnya dalam keterangan resmi, belum lama ini.

Menurutnya, langkah Garuda Indonesia Group sebagai market leader, semestinya diikuti oleh penurunan harga airlines lainnya. Dia menilai Lion Air Group juga mempunyai niat untuk memberikan suatu tarif yang terjangkau kepada masyarakat.

“Garuda adalah penerbangan yang utama di Indonesia apalagi sekarang sudah bergabung dengan Sriwijaya tentunya dia menjadi market leader kalau ada penurunan pastinya ada penyesuaian di penerbangan yang lain. Lion sebenarnya berniat juga memberikan suatu tarif yang lebih terjangkau ya,” jelasnya. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*