Pemkot Solo Patenkan Jajanan Pasar

jajanan pasar
Ilustrasi | Foto: google
Mari berbagi

JoSS, SOLO – Kepala Dinas Perdagangan Surakarta Subagiyo mengatakan, Pemkot Surakarta akan mematenkan makanan tradisional sebagai hak kekayaan intelektual di Kementerian Hukum dan HAM.

”Hal ini sebagai bentuk perlindungan atas berbagai macam khazanah warisan budaya kuliner yang ada di kota Solo,” katanya, seperti dikutip dari Gatra.com, belum lama ini.

Dari latar belakang itu, akhirnya Pemkot Solo berinisiatif untuk memetakan berbagai makanan khas Solo yang benar-benar bisa dipatenkan. Sebab ia menyadari jajanan khas Solo sangat banyak.

Jenisnya pun beragam, seperti jajanan basah dan jajanan kering. Contohnya seperti lopis, apem, serabi, getuk, jadah, wajik, lenjongan, dan ande-ande lumut.

”Bahkan ada yang sifatnya kuliner sebagai kudapan berat dan ada yang sifatnya oleh-oleh atau buah tangan. Inilah yang akan kami petakan, supaya ke depan tidak diklaim pihak lain,” ucapnya.

Pemkot akan menggandeng berbagai pihak untuk menindaklanjuti hal ini. Setelah dipetakan, sejumlah jajan pasar akan diprioritaskan untuk didaftarkan ke Kementerian.

“Apalagi kami bukan hanya butuh cara membuat, namun juga perlu melihat mengenai sejarah kuliner ini. Sehingga kami perlu berbagai pihak, mulai dari akademisi hingga para ahli. Kami menampung semua usulan dan ide ini sebelum nantinya mana saja yang perlu kami daftarkan,” ujar Subagiyo.

Baca juga: Tak Buka Tiap Hari Jajanan Jadul Di Pasar Kebon Watu Gede Tetap Dinanti

Selain itu, menurut dia, kota Solo ini memiliki banyak warisan kuliner, dari jajanan hingga makanan berat. Untuk mengenalkan kembali berbagai kuliner ini, Pemkot Surakarta menggelar Festival Jajanan Pasar pada Minggu (24/2).

“Dalam kegiatan ini kami menghadirkan berbagai makanan dan jajan pasar di kota Solo. Ini sebagai langkah awal untuk mendapat masukan dari berbagai pihak. Supaya nanti kami tahu mana yang diprioritaskan untuk mendapatkan hak paten sebagai jajanan tradisional kota Solo,” tandasnya.

Pameran kuliner bertema Jawa Ora Ilang Jawane, Pasar Ora Ilang Kumandange, Jajanan Pasar Ora Ilang Pelanggane tersebut digelar di Plaza Sriwedari, Minggu (24/2).

Pameran kuliner berupa jajanan pasar dan masakan khas Kota Solo tersebut dikemas dalam bentuk Pasar Krempyeng. Jajanan-jajanan itu digelar semua di Pasar Krempyeng dengan total lebih dari 100 stand.

Subagiyo mengatakan, pameran jajanan pasar tersebut bertujuan untuk mempromosikan, memberi pengetahuan, dan meningkatkan pariwisata kuliner asli Solo. Selain itu, juga untuk menghidupkan Pasar Solo zaman dulu.

“Sehingga, jajanan pasar dan masakan khas Solo semakin dikenal banyak orang, pariwisata kuliner asli Solo semakin ngangeni,” kata dia. (Wiek/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*