Pelebaran Jalan Gajah Dalam Proses Pembebasan Lahan

pelebaran Jalan Gajah
Ilustrasi | Foto: google
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang pada 2010 akan melakukan pelebaran Jalan Gajah Raya Semarang. Untuk tahap pertama, proses pembebasan lahan akan dilakukan tahun ini. Pembangunan infrastruktur ini menjadi proyek prioritas pemerintah setempat.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan proses pelebaran jalan ini perlu proses yang cukup panjang. Sembari pembebasan lahan oleh Panitia Pembebasan Tanah (P2T), dinas terkait yakni DPU akan menyusun Detail Engineering Design (DED).

“Pelebaran Jalan Gajah Raya yang selama ini banyak dikeluhkan warga masyarakat karena menjadi titik rawan macet akan dikerjakan paling lambat tahun 2020,” terangnya kepada JoSS.co.id di Semarang, Rabu (16/1).

Dijelaskan, penanganan Jalan Gajah Raya merupakan salah satu prioritasnya. Bahkan sebenarnya penganggaran terkait proyek tersebut juga telah diupayakan sejak tahun 2017.

“Bertahap, perbaikan jalan Gajah Raya akan dimulai tahun ini, dari proses pembebasan lahan hingga dilanjutkan dengan pelebaran jalan,” jelasnya.

Selain macet, jalan ini juga sering tergenang banjir. Karenanya, pelebaran dan pembangunan sistem drainase yang optimal diyakininya akan membuat kawasan Gajah, Pandean dan Sambirejo akan terbebas banjir.

Baca juga: Dilelang Ulang Pemprov Jateng Bentuk Tim Percepatan Tol Semarang-Demak

Lebih dari itu, Jalan Gajah Raya merupakan akses utama menuju destinasi wisata Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Karenanya, pelebaran menjadi prioritas agar akses menuju obyek wisata tidak ada kendala.

“MAJT adalah salah satu destinasi andalan Kota Semarang jadi harus mendapat prioritas penanganan meski tidak bisa dilakukan sekaligus dan harus bertahap,” tandasnya.

Pembangunan sistem drainase sendiri untuk wilayah Semarang timur sudah mulai dilakukan. Normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT), Kali Tenggang dan Sringin adalah salah satu upaya membebaskan lahan di sekitar Gajah terbebas dari banjir.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Iswar Aminuddin menegaskan jika pembangunan Jalan Gajah Raya, seiring dengan penataan saluran drainase. Pasalnya jika tidak ditata, maka pelebaran jalan akan menjadi sia-sia karena masih akan tergenang air yang dapat mempercepat kerusakan struktur jalan.

“Soal anggaran, sedang kami susun DED-nya, jadi belum tahu. Termasuk apakah akan diaspal atau menggunakan konstruksi beton. Yang jelas, target kami tahun ini adalah membebaskan lebih dulu bangunan-bangunan di sisi Jalan Gajah,” tegasnya.

Adapun aggaran untuk pembebasan lahan yang disiapkan sekitar Rp0 miliar melalui ABPD 2019 ini. Iswar berharap, warga di sekitar Jalan Gajah mendukung program ini dan tidak mempersulit proses pembebasan lahan. (gus/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*