Pedagang Jatingaleh Tuntut Dibuatkan JPO

JPO
Ilustrasi | Foto: google
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Paguyuban Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Pasar Jatingaleh berharap Pemkot Semarang membuatkan Jalan Penyeberangan Orang (JPO) di sekitar pasar. Pasalnya, sejak dirampungkannya pembangunan underpass, JPO yang dulu sudah ada, dibongkar dan tidak dibangun kembali.

Menurut Ketua PPJP Jatingaleh Reza Alfa, akses pedagang dan pembeli yang akan ke pasar tradisional tersebut sulit dan harus berputar terlebih dahulu. Tidak adanya jalan penghubung atau JPO sebagai akses menuju pasar sangat menyulitkan masyarakat yang ingin berbelanja.

“Imbasnya omset kami turun, masyarakat lebih memilih ke minimarket yang aksesnya lebih mudah, tidak harus menyebrang jalan jatingaleh yang disitu memiliki resiko karena kendaraan rata-rata kecepatanya tinggi,” terangnya kepada JoSS.co.id di Semarang, Rabu (30/1).

Dijelaskan, hampir semua pedagang mengalami musim sepi pembeli. Rata-rata omset mereka turun hingga 50 persen.

“Turun omset rata-rata pedagang Pasar Jatingaleh sampai 50 persen karena underpass tidak dilengkapi JPO. Kenapa tidak dipikirkan dari dulu saat pembangunannya,” sergahnya.

Reza yang sudah berjualan di Pasar Jatingaleh sekitar 15 tahun menerangkan, adanya underpass yang tidak dilengkapi JPO itu juga beberapa kali menyebabkan kecelakaan. Bahkan beberapa di antaranya meninggal.

Baca juga: Tunggu Financial Close Konstruksi SPAM Semarang Barat Dibangun Setelah Mei

Diakui, saat pagi hari memang ada petugas kepolisian yang membantu mengatur dan menyeberangkan warga. Namun keberadaannya tidak lama sehingga saat siang, penyeberang jalan jadi enggan.

“Kalau dulu sebelum ada underpass, kami bisa buka ramai sampai magrib. Tapi sekarang sampai siang saja pasar sudah sepi,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Ia berharap Pemerintah Kota Semarang dapat cepat tanggap untuk membangun JPO sebagai akses masyarakat yang ingin berbelanja ke Pasar Jatingaleh.

“Ini juga demi keselamatan para penyebrang jalan. Pedagang dan masyarakat sekitar berharap dibangunkan JPO agar lebih aman,” imbuhnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang M Khadik mengakui saat ini belum ada JPO di Jatingaleh. Padahal sebelum pembangunan, di lokasi itu tersedia JPO.

“Kami akan lakukan survei dan pengamatan serta kajian lebih dulu apakah masih diperlukan JPO atau tidak. Jika misalkan sudah dibangun JPO ternyata tidak dimanfaatkan, kan juga sia-sia. Biasanya pedagang beralasan malas naik, takut ketinggian, sudah tua kok suruh naik-naik dan sebagainya. Tapi nanti akan kami kaji kembali,” ujarnya singkat. (gus/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*