Helium Bisa Jadi Penolong Sekaligus Pembunuh

dardak
Eril Arioristanto Dardak | Foto: google
Mari berbagi

JoSS, BANDUNG – Eril Arioristanto Dardak adik kandung Emil Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Jalan Dago Asri I No 25 Kota Bandung pada Rabu (12/12/2018) siang.

Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Irman Sugema mengatakan pihaknya menemukan sejumlah barang bukti di antaranya, tabung gas helium dan Freon. Selain itu di personal computer (PC) di kamar tersebut selesai menayangkan soal “Oksigen Regulator Medical”  pada televisi yang masih menyala.

Irman Sugema menambahkan di layar komputer Eril, ada tayangan video YouTube tentang oksigen.

“Dia habis menonton tayangan di komputer PC. Itu masih menyala saat kita datang. Judulnya ‘Oxygen Regulator Medical’,”katanya di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Kamis (13/12).

Dia mengatakan, saat polisi datang ke kamar kos tersebut, tayangan sudah selesai. Namun layar monitor masih menyala.  “Videonya sudah habis,” katanya.

Polisi tengah mendalami soal tayangan video tersebut. Polisi akan bekerja sama dengan digital forensic untuk melihat riwayat aktivitas Eril secara digital. “Itu sedang kita dalami dengan digital forensic,” ucapnya.

Dalam keterangannya, Irman menuturkan tabung tersambung dengan selang kemudian plastik berwarna putih. Plastik tampak menutup sebagian kepala hingga bagian atas mulut Eril.

“Kami akan dalami lebih lanjut kerja sama dengan Puslabfor untuk bisa dipahami hal-hal apa dan juga kebiasaan apa dari korban dengan yang ditemukan di TKP saat korban meninggal dunia,” kata Irman di Bandung, Kamis (13/12).

Meski belum memastikan penyebab kematian, ada kemungkinan Eril meninggal karena menghirup helium.

Baca jugaHendi: Semarang Siap Gelar 10K

Dalam dunia kesehatan, penggunaan helium sebenarnya bak pisau bermata dua.  Helium bisa jadi penolong sekaligus pembunuh.

Dikutip dari Alodokter, gas helium digunakan untuk membantu pernapasan pada pasien asma akut, bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), displasia paru (perkembangan sel atau jaringan tak normal tapi bukan kanker) serta sumbatan saluran napas bagian atas.

Seperti diketahui, berdasarkan keterangan sumber dari kalangan keluarga Dardak, Eril diketahui mengidap penyakit asma dalam kurun waktu yang lama.

Hanya saja, penggunaannya tak murni helium melainkan dipadu dengan oksigen dalam komposisi tertentu. Campuran keduanya disebut helioks.

Helioks digunakan untuk membantu mempermudah pasien bernapas. Kandungan gas helium berfungsi untuk menurunkan tegangan otot saluran pernapasan.

Gas helium merupakan gas dengan unsur paling ringan. Ia memiliki sifat khas yakni tidak berbau, tidak memiliki rasa, tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Di atmosfer, gas ini menempati gas dengan volume terbanyak setelah hidrogen.

Meski demikian, helium tetap memiliki sisi bahaya. Menghirup helium akan membuat tenggorokan mengalami iritasi, nyeri dan otot tegang sehingga menimbulkan perubahan pada pita suara. Inilah yang akan membuat suara melengking tinggi dan kecil.

Selain itu, menghirup helium dalam jumlah banyak dan terus-menerus dapat menimbulkan gejala keracunan seperti gangguan penglihatan, pusing, lemas, sesak napas, kejang, serta kehilangan kesadaran.

Gas helium yang terhirup akan menyebabkan masuknya gelembung-gelembung gas dan membuat paru-paru iritasi, infeksi, bahkan keracunan.

Jika terjadi, maka saraf paru-paru akan mengalami kerusakan berat. Dampak paling bahaya, helium dapat memblokir jalannya aliran oksigen ke dalam otak sehingga otak kekurangan pasokan oksigen. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada kematian. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*