Solo Diharapkan Jadi Percontohan Kota Pengembangan Ekonomi Kreatif

Mari berbagi

JoSS, SOLO — Ratusan pelaku ekonomi kreatif dari 16 subsektor mengikuti Event Jambore Komunitas Ekonomi Kreatif Srawung Gayeng Soloborasi 2018 (24-25/11) di Benteng Vastenburg Solo.

Project Manager Komunitas Ekonomi Kreatif Srawung Gayeng, Bryan Whildan Arsaha, berharap, kegiatan yang dihadiri ratusan pelaku ekonomi dari 16 subsektor ini diharapkan membuat Solo menjadi percontohan kota kreatif di Jawa Tengah.

Dia mengatakan Kota Solo memiliki segudang pelaku ekonomi kreatif yang potensial. Oleh sebab itu, Kota Solo dipilih menjadi kegiatan penutup pameran ekonomi kreatif di Jawa Tengah pada tahun ini.

Lebih lanjut dia menjelaskan Sebelumnya, kegiatan yang digelar Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jateng ini sudah digelar di lima kota lain, di Banjarnegara, Semarang, Pati, Banyumas dan Purwokerto, dan Pekalongan.

“Terakhir Kota Solo ini menjadi gong penutup kegiatan jambore ekonomi kreatif. Solo memiliki banyak pelaku ekonomi kreatif dan harapannya Solo bisa menjadi percontohan kota ekonomi kreatif di Jawa Tengah dan sekitarnya,” katanya seperti dikutip dari Solopos.com, Jumat (23/11).

Acara yang berlangsung hingga Minggu (25/11) dihadiri sekitar 400 pelaku ekonomi kreatif di Solo dan sekitarnya.

Baca jugaSambut Libur Nataru Sejumlah Ruas Tol Trans Jawa Beroperasi Gratis

Mereka di antaranya adalah pelaku pengembang aplikasi dan pengembang permainan, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.

Sebelumnya, Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata (Disparta) Solo, Nunuk Mari Hastuti, mengatakan geliat ekonomi kreatif di Kota Solo mulai berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data terdapat 1.000 lebih pelaku ekonomi kreatif dari 16 subsektor di Kota Bengawan.

“Sejak tahun lalu kam mulai konsentrasi kegiatan pendataan pelaku ekonomi kreatif, pendataan ruang kreatif hingga pengembangan SDM [sumber daya manusia],” katanya belum lama ini.

Dia menjelaskan pelaku start up membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan kreativitasnya sehingga diharapkan mampu menopang ekonomi masyarakat dan berjalan beriringan dengan promosi pariwisata.

“Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan ruang bagi para pelaku ekonomi kreatif menampilkan hasil karya mereka yang belum banyak diketahui masyarakat,” katanya. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*