Perilaku Menyimpang Anak Jalanan Harus Ditangani Serius

perilaku menyimpang anak jalanan
Timur Sinar Suprabana mengaku mendapat sensasi dasyat usai minum air rebusan pembalut. | Foto: joy/joss.co.id
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Budayawan Semarang,Timur Sinar Suprabana mengatakan perilaku menyimpang anak jalanan dengan mengonsumsi air rebusan pembalut untuk mendapatkan sensasi fly harus diawasi dan ditangani serius karena akan berdampak buruk pada sekitar dengan potensi kejahatan yang yang ditimbulkan.

Hal itu perlu penanganan serius, karena sensasi setelah meminum rebusan cairan yang mengandung bahan kimia berbahaya tersebut dapat memunculkan kejahatan lainnya. Timur nekat minum air rebusan pembalut wanita dan  ingin membuktikan kebenaran saripati pembalut dapat menimbulkan sensasi fly.

“Kebetulan di rumah ada 3 wanita, isteri dan dua anak perempuan. Jadi mudah dapat pembalut,” ujar dia pada diskusi Hot News on Room yang digelar Forum Wartawan Provinsi dan DPRD Jateng (FWPJT) di press room komplek Kantor Gubernur Jateng, Senin (12/11).

dia menuturkan, 3 pembalut lantas direbus dengan 2 gelas air sampai menyisakan 1 gelas. Dan air rebusan segelas itu ia minum. “Hasilnya, dasyat, halus,” tegas sastrawan yang juga penyair itu.

Timur mengaku sensasi fly yang didapat dari meminum air rebusan pembalut jauh melebihi sensasi mengonsumsi minuman keras, obat-obatan maupun narkoba. Ia tahu karena dirinya mantan pemakai narkoba. Sehingga bisa membedakan tiap sensasi yang dihasilkan obat keras, minuman keras maupun narkotika.

“Religius saya langsung muncul, dengar adzan menangis, sangat halus efeknya. Kalau saya gunakan untuk melukis, orang pasti tidak akan percaya bahwa itu lukisan saya. Beda dengan mabuk kecubung, dengar adzan malah joget,” beber dia.

Selain ajang pembuktian, apa yang dilakukan Timur tidak lebih ingin tahu seperti apa reaksi yang didapat setelah minum rebusan pembalut. Sebab ia merasa prihatin atas pemberitaan selama ini yang dinilainya tidak memberi informasi solutif.

“Sejak mengetahui kabar itu, saya sudah membaca lebih dari 230 berita dari lebih 70 media online. Tapi tidak ada satupun beritanya yang informatif, tidak jelas siapa pelakunya, tidak ada pemberitaan yang memuat bagaimana sensasinya minum rebusan pembalut. Semua katanya,” beber Timur

Atas hasil ekperimennya itu, Timur meminta pihak yang berkompeten dengan masalah penyalahgunaan narkoba, generasi penerus, termasuk anak jalanan (anjal) memperhatikan dampak dari munculnya karakter atau sifat dasar pengonsumsi rebusan pembalut.

Baca juga: Meski Menjanjikan Usaha Kerajinan Tenun Tradisional Di Batang Kurang Diminati

“Perubahan perilaku ini yang perlu diperhatikan. Semisal kalau penggunanya itu punya libido tinggi. Pertanyaannya, lawannya siapa ? Ini bisa menimbulkan masalah lain,” katanya.

Dengan memperhatikan perubahan karakter dan perilaku pengonsumsi, lanjut Timur, bisa diambil langkah-langkah penanganan yang taktis dan komperhensif.

“Mengetahui reaksi itu akan bisa diketahui langkah penanganan,” ujarnya.

Bagi Timur penanganan anjal tidak bisa dengan pendekatan agama, ditakuti dosa atau neraka. Stakeholder terkait perlu memahami perilaku, cara gaul, cara berpikir dan aspek terkait anjal lain dengan dan terjun langsung ke dunia mereka.

“Sehingga bisa diketahui solusi yang dibutuhkan anak-anak kita. Pengawasan langsung ke kelompok-kelompok pengguna itu. Memang dari sisi kesehatan mungkin akan ada dampak negatif. Tapi siapa tahu, habis minum itu, saat nongkrong di Jalan Pahlawan, mereka malah jadi baik, bicara ketuhanan,” papar dia.

Timur berharap mabuk pembalut tak lebih dari sebuah bentuk kritik gemblunge wong Semarang. “Ini adalah tren yang menggilas akal sehat. Semoga hanya sekilas, lewat dan segera tertangani. Yang penting jangan malah beralih ke air cem-ceman (rendaman) air kumbahan (cucian) atau cem-ceman kaos kaki,” imbuh dia.

Ketua FWPJT Damar Sinuko menyatakan diskusi digelar sebagai bentuk keprihatinan awak jurnalis atas perkembangan perilaku generasi penerus saat ini.

“Diskusi ini untuk beri gambaran jelas soal fenomena yang terjadi saat ini. Agar didapat solusi bagi masyarakat,” tukas dia. (Joy/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*