Mengenal Penyakit ALS yang Menyerang Stephen Hillenburg

Stephen Hilenburg
Ilustrasi kreator SpongeBob SquarePantas, Stephen Hilenburg dan Penyakit ALS | Foto: berbagai sumber
Mari berbagi

JoSS, JAKARTA – Meninggalnya kreator SpongeBob SquarePantas, Stephen Hilenburg ternyata akibat penyakit Amyotriphic Lateral Sclerosis (ALS). Penyakit ini juga pernah menyerang Fisikawan Stephen Hawking.

Lalu seperti apa sebenarnya penyakit ALS itu?

Dikutip dari berbagai sumber, ALS dikenal juga sebagai penyakit Lou Gehrig atau penyakit motor neuron. Penyakit ini akan menyerang neuron otak, sehingga tidak mampu mengoordinasikan otot tubuh.

Seiring waktu otot tubuh akan rusak, sehingga penderita akan mengalami penurunan kemampuan untuk berjalan, berbicara, makan, menelan, dan akhirnya bernapas.

ALS memang tidak menular, tapi sayangnya tidak ada obat untuk mengatasi penyakit ini. Hanya ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak penyakit tersebut.

Sekitar 80 persen orang dengan ALS meninggal dalam jangka lima tahun setelah didiagnosis. Otak mengirim koordinasi kepada otot tubuh melalui neuron.

Seperti diketahui, tubuh kita memiliki jutaan neuron motorik yang saling berpasangan yang bertugas untuk memerintahkan otot berkontraksi.

Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, etnis atau usia, meskipun hal ini paling sering memengaruhi orang-orang antara usia 40 dan 60 tahun.

Baca juga: Curangi Pengadaan Lahan Jalan Tol Belasan Perangkat Desa Terancam Dibui

Penyakit ALS, seperti dirilis Hellosehat sering berawal dari otot salah satu lengan atau kaki yang melemah, atau ditandai dengan berbicara dengan tidak jelas. Kelemahan perlahan menyebar ke kedua tangan dan kaki dan bagian tubuh lainnya. Otot punggung dan leher yang melemah membuat kepala jadi tertunduk lemas.

Lalu, kehilangan jaringan otot (atrophy) dan lidah yang berkedut umum juga terjadi. Otot yang diperlukan untuk bergerak, berbicara, makan (menelan), dan bernapas, pada akhirnya menjadi lumpuh (Paralysis).

Penyakit ALS tidak memengaruhi indra (penglihatan, penciuman, perasa, pendengaran, dan sentuhan), tapi orang mungkin memiliki masalah mental (seperti aphasia atau kesulitan menemukan kata-kata).

Penyebabnya tidak diketahui dan sekitar 90% kasus terjadi secara sporadis. Pada sekitar 10% orang, penyakit ini menurun pada anggota keluarga.

Ilmuwan juga menduga ketidakseimbangan kadar glutamat dalam tubuh dan penyakit autoimun sebagai penyebab penyakit ALS. Perlu diketahui, bila penyakit ALS adalah penyakit tidak menular.

Ada banyak faktor risiko penyakit ALS, yaitu: turunan, berusia 40-60 tahun, pada kelompok usia <65 tahun, laki-laki lebih berisiko mengalami ALS dibandingkan perempuan. Selain itu faktor lingkungan macam merokok dan paparan jangka panjang, cedera karena benturan. (Wiek/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*