Warna Buana Bakal Bangun Panggung Hiburan di Taman Jurug

panggung hiburan
Taman Satwa Taru (TST) Jurug, Solo : Foto : facebook Faustius Gardjito
Mari berbagi

JoSS, SOLO – PT Warna Buana Indonesia (WBI) akan segera membangun panggung hiburan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo menyusul finalisasi tahapan kerjasama yang akan dilakukan dengan pemerintah setempat.

Direktur Perusahaan Daerah (Perusda) Taman Satwa Taru Jurug Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan pihaknya akan  segera memiliki panggung hiburan seperti yang dimiliki Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari.

Dia menambahkan pembangunan panggung hiburan tersebut akan dilakukan PT WBI, rencananya akan direalisasikan di sisi timur Taman Jurug.

Panggung hiburan ini lanjutnya, dibangun untuk mengakomodasi para pecinta musik yang akan mengaktualisasikan dirinya di tempat hiburan tersebut.

“Panggung hiburan ini untuk mengakomodasi penggemar musik, dan memberikan panggung bagi para pemusik untuk beraktualisasi diri dan menampilkan pertunjukan yang terbaik bagi pengunjung Taman Satwa Taru Jurug ini,” katanya, seperti dikutip dari Tribun, Kamis(27/9).

Dia menjelaskan saat ini Perusda tengah merampungkan dokumen untuk finalisasi berkas kerjasama dengan PT WBI selanjutnya akan dilakukan penandatanganan Memmorandum of Undestranding (MoU).

Baca juga : PUPR Setujui Tol Integrasi Solo – Jogja – Kulonprogo Tembus Cilacap

“Tahap kerjasama sudah masuk finalisasi, tinggal menunggu penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Warna Buana Indonesia (WBI) yang menjadi investor,” tambah Bimo.

Lebih lanjut Bimo menuturkan PT WBI akan memanfaatkan lahan di area komersil seluas dua hektare, tepatnya Taman Satwa Taru Jurug sisi timur. Grand desain pemanfaatan lahan komersil sesuai pembahasan akan dibagi dalam beberapa zona, salah satunya area teater terbuka layaknya Taman Hiburan Rakyat Sriwedari.

“Harapannya bisa seperti Taman Hiburan Rakyat Sriwedari, jadi untuk tempat berkarya teman-teman para seniman musik untuk menampilkan bakatnya. Taman ini sebagai wadah kreasi seniman musik di Solo ini,” kata dia.

Bimo menjelaskan TSTJ sebelumnya juga telah menjalin kerja sama dengan investor untuk menambah hiburan di TSTJ dengan Taman Pelangi. Pemanfaatan lahan TSTJ sebagai area komersial tetap memperhatikan fungsi lokasi itu sebagai tempat konservasi fauna, sehingga tidak akan merusak tanaman dan pepohonan.

“Prinsipnya harus imbang, keuntungan yang didapat dari pengelolaan lahan komersial, nantinya juga akan kembali kepada pemenuhan kebutuhan satwa. Jadi nanti proses pembangunannya kami tidak merusak taman,” ujar Bimo. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*