BUMD Jateng Kucurkan Dana Rp510 Juta Untuk Gerakan Pangan Murah di 17 Daerah

Gerakan Pangan Murah
Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs Nana Sudjana saat launching GPM BUMD Jateng Peduli Inflasi di Kantor Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jumat, 20 Oktober 2023. (Istimewa)
Mari berbagi

JoSS, TEGAL – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), menjalankan program Gerakan Pangan Murah (GPM) BUMD Jateng Peduli Inflasi dengan menyediakan subsidi senilai Rp510 juta.

Program ini bertujuan untuk mengurangi tekanan inflasi yang tengah berlangsung di wilayah tersebut.

Bantuan subsidi senilai Rp510 juta ini mengambil bentuk penjualan beras murah di 17 daerah di Jawa Tengah yang memiliki Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi. Dalam fase awal, program ini diluncurkan di tiga wilayah, yaitu Kabupaten Tegal, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Magelang, sebelum akan diperluas ke daerah-daerah lain.

Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs Nana Sudjana, menyampaikan bahwa program GPM ini didanai oleh Corporate Social Responsibility (CSR) BUMD Provinsi Jawa Tengah. Dana ini digunakan untuk menjual 1.000 paket beras kualitas medium dengan kemasan 10 kg masing-masing dengan harga Rp10.200 per kg.

“Ada subsidi dari CSR BUMD sebesar Rp3.000 per kg memungkinkan beras ini dapat dijual dengan harga lebih terjangkau, sehingga total anggaran subsidi mencapai Rp510 juta,” jelas Nana Sudjana saat launching GPM BUMD Jateng Peduli Inflasi di Kantor Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jumat (20/10/2023).

Baca Juga: Program “Tuku Lemah Oleh Omah” Pemprov Jateng, Munadhiroh Bersyukur Kini Punya Rumah

Beras menjadi salah satu faktor yang signifikan dalam pengaruh inflasi, dan dengan harga beras yang lebih terjangkau, program ini bertujuan untuk membantu menstabilkan harga beras di pasaran. Sasaran GPM mencakup ibu rumah tangga miskin, pegawai pabrik, pengemudi ojek daring, dan nelayan.

Nana Sudjana menjelaskan bahwa saat ini inflasi di Jawa Tengah mencapai 2,49%, yang sedikit di atas rata-rata inflasi nasional sebesar 2,28%. Kenaikan inflasi tersebut disebabkan oleh lonjakan harga beras, gula pasir, dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Gerakan Pangan Murah tujuannya untuk menstabilkan harga beras. Di samping kita memberikan bantuan kepada masyarakat yang berharap harga kembali normal,” kata Nana.

Pangan Murah Jateng

Komariah, seorang warga Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, mengungkapkan kegembiraannya atas program GPM dan pasar murah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui BUMD. Ia merasa terbantu dengan harga beras medium yang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga di pasar.

“Lebih murah harga di warung. Kalau harga di warung atau pasar sekitar Rp14 ribu. Di sini 10 kg dijual Rp 102.000. Pengennya ada yang seperti ini lagi, ada yang murah lagi,” ujar Komariah.

Pada kesempatan tersebut, Nana Sudjana juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Pemerintah Kabupaten Tegal berupa 10 ton beras, serta memberikan bantuan senilai Rp10 juta kepada tiga panti asuhan.

Program GPM ini menjadi salah satu langkah nyata Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya mengatasi tekanan inflasi dan membantu masyarakat yang membutuhkan akses terhadap beras yang lebih terjangkau. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*