BMKG Sebut Jateng Mulai Masuk Pancaroba, Masyarakat Diimbau Waspada Bencana

Ilustrasi Musim Pancaroba
Ilustrasi Musim Pancaroba (joss)
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) telah mengumumkan bahwa sebagian wilayah Jawa Tengah (Jateng) telah memasuki masa pergantian musim atau musim pancaroba.

BMKG menyerukan kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk segera melaksanakan tindakan mitigasi guna menghadapi perubahan dari musim kemarau ke musim hujan yang potensial menimbulkan bencana.

Koordinator Informasi dan Observasi Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto, menjelaskan bahwa wilayah yang telah memasuki musim pancaroba terletak di daerah pegunungan tengah, sebagian Jateng selatan, dan sebagian Jateng barat. Sementara itu, Jateng bagian timur dan sebagian Soloraya masih berada dalam musim kemarau.

“Beberapa wilayah sudah mengalami musim pancaroba dengan hujan, walaupun intensitasnya masih rendah. Kota Semarang, misalnya, juga sudah memasuki musim pancaroba,” kata Giyarto, seperti dikutip dari Solopos.com pada Selasa (24/10/2023).

Baca Juga: Kapan Cuaca Panas dan Suhu Mendidih di RI Berakhir? Ini penjelasan BMKG

Giyarto memperkirakan bahwa daerah-daerah yang masih berstatus kemarau diperkirakan akan memasuki musim pancaroba pada bulan November. Namun, ia juga mengingatkan bahwa ada kemungkinan beberapa daerah baru mengalami pancaroba pada bulan Desember mendatang.

BMKG Ahmad Yani Semarang juga mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk segera mengambil tindakan mitigasi bencana yang diperlukan untuk meminimalisasi risiko bencana alam yang dapat terjadi selama musim hujan.

“Beberapa daerah yang sudah memasuki musim pancaroba saat ini telah muncul awan kumulonimbus. Kita harus waspada terhadap potensi hujan es, sambaran petir, banjir bandang, tanah longsor, dan puting beliung,” kata Giyarto.

Di antara tindakan mitigasi yang disarankan oleh Giyarto adalah pemerintah daerah sebaiknya mulai menebang pohon-pohon tua yang berada di tepi jalan. Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan atau dataran tinggi untuk lebih berhati-hati ketika hujan lebat turun, mengingat beberapa hari sebelumnya sudah sangat kering, sehingga potensi longsor menjadi tinggi. Pohon-pohon tua juga dapat menjadi bahaya ketika terkena angin kencang.

Dengan imbauan ini, diharapkan masyarakat dan pemerintah setempat dapat bersiap menghadapi musim pancaroba dan meminimalisasi dampak bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*