Waspadai Potensi Bahaya Letusan Gunung Merapi Meski Musim Kemarau

Musim Kemarau Gunung Merapi
Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 28 Julii 2023 pukul 18.37 (Instagram/BPPTAG)
Mari berbagi

JoSS, MAGELANG – Meski saat ini musim kemarau membuat kawasan sekitar lereng Gunung Merapi diselimuti cuaca cerah, wisatawan dan masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi bahaya letusan gunung tersebut.

Selama dua hari terakhir, Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar lebih dari 100 kali, tepatnya 116 kali dari 26 hingga 27 Juli pukul 18.00 WIB.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta (BPPTKG), Agus Budi Santoso, mengungkapkan bahwa jarak maksimal luncuran lava pijar mencapai 1.500 hingga 2.000 meter ke arah Kali Bebeng dan Kali Boyong.

“Jarak maksimal luncuran lava pijar itu 1.500 sampai 2.000 meter ke arah Kali Bebeng dan Kali Boyong,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso, Kamis (27/7/2023).

Hingga akhir Juli 2023, status Gunung Merapi masih berada pada tingkat Siaga atau Level III, yang belum diturunkan sejak mengalami erupsi pada 5 November 2020 lalu.

Baca Juga: Dataran Tinggi Dieng Kembali Membeku, Suhu Udara Turun Hingga Minus 3,5 Derajat Celsius

Meskipun terjadi luncuran lava pijar yang intens setiap harinya, namun awan panas guguran Merapi terakhir terpantau pada 5 Juli 2023, dengan hanya satu kali luncuran dan jarak luncur mencapai 2.700 meter ke barat daya Kali Bebeng. Pada saat itu, dilaporkan terjadi hujan abu tipis di kawasan Selo Boyolali.

Berdasarkan informasi dari BPPTKG Yogyakarta, potensi bahaya Gunung Merapi saat ini terutama berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong hingga sejauh 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng hingga sejauh 7 kilometer. Sementara pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol hingga 5 kilometer.

Agus Budi Santoso juga mengingatkan bahwa jika terjadi lontaran material vulkanik saat letusan eksplosif, radius bahaya dapat mencapai 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Oleh karena itu, masyarakat di daerah potensi bahaya tersebut diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun agar tetap aman.

“Jika terjadi lontaran material vulkanik saat letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak, sehingga masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya itu,” kata dia.

Meskipun cuaca cerah saat musim kemarau membuat suasana terlihat tenang, tetap penting bagi wisatawan dan masyarakat untuk tetap memperhatikan perkembangan situasi Gunung Merapi yang terus dipantau oleh BPPTKG.

Kesadaran akan potensi bahaya dan kewaspadaan merupakan langkah penting dalam menjaga keselamatan dan keamanan selama berada di wilayah sekitar Gunung Merapi. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*