Epidemiolog Sarankan PPKM Level 4 Diperpanjang, Ini Alasannya

Ilustrasi (Foto: okezone.com)
Mari berbagi

JoSS, JAKARTA – Epidemiolog menilai ada beberapa hal yang harus dievaluasi dalam pelaksanaan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Jawa dan Bali akan berakhir hari ini Senin (2/8/2021).

Ketua Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Hariadi Wibisono mengatakan bahwa melihat penambahan kasus Covid-19 yang masih di atas 30.000 per hari, bisa dipandang dari dua sudut.

Pertama, sudah turun ke 30.000 dari sempat di atas 50.000 kasus, atau kedua masih di 30.000-an kasus. Terkait perlu atau tidaknya memperpanjang PPKM, Hariadi mengatakan untuk sudut pandang pertama harus dipastikan terlebih dahulu, apakah penurunan kasus stabil akibat PPKM yang berhasil atau turun fluktuatif.

“Kalau memang turun stabil akibat PPKM, justru perlu dipertahankan dulu PPKM ini supaya angka yang kita inginkan tercapai,” kata Hariadi, seperti dilansir dari bisnis.com, Minggu (1/8/2021).

Adapun, kalau dari sudut pandang kedua, maka justru perlu upaya tambahan agar angka yang masih di 30.000-an kasus ini bisa turun lebih cepat. “Misalnya melalui percepatan capaian cakupan vaksinasi yang tinggi,” ujarnya.

Menurut Hariadi sendiri, terkait penerapan PPKM Level 4 saat ini dia memantau di lingkungan, daerah pertokoan, pasar, tetap ramai sama seperti ketika tidak ada PPKM. Melihat perilaku masyarakat yang masih tetap ramai dan berkerumun di berbagai tempat, Hariadi menyarankan agar ke depan pemerintah fokus memastikan dua hal berjalan bersamaan, yaitu protokol kesehatan dan vaksinasi.

Baca juga: PPKM Berlanjut Hingga 2 Agustus, Kegiatan UMKM Dilonggarkan Dengan Prokes Ketat

“Karena vaksinasi tidak bisa menggantikan prokes, vaksinasi dan prokes harus berjalan seiring dan berkualitas. Kualitas vaksinasi dilihat dari besaran cakupannya, sementara kualitas PPKM dilihat dari pemutusan penularan local,” jelasnya.

Diketahui, kasus aktif Covid-19 di Indonesia terus menurun sejak PPKM diberlakukan. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, kasus harian per Minggu (1/8/2021) jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 tercatat bertambah 30.738 kasus atau total 3.440.396 kasus. Adapun, kasus aktifnya turun sampai 10.312 atau kumulatifnya mencapai 535.135.

Mengutip data Satgas, kasus aktif tertinggi pertama dicatatkan oleh Jawa Barat sebanyak 122.965 kasus. Kemudian kedua disusul Jawa Tengah sebanyak 56.649 kasus aktif. Ketiga, ada Jawa Timur dengan kasus aktif mencapai 53.547 kasus aktif.

Selanjutnya, urutan keempat ada DI Yogyakarta dengan kasus aktif mencapai 37.019. Kelima, kasus aktif terbanyak ada di Banten sebanyak 30.593 kasus aktif. Adapun, lima provinsi dengan kasus aktif terendah ada di Gorontalo sebanyak 1.291, Sulawesi Barat 1.624, Nusa Tenggara Barat 2.094, Maluku Utara 2.497, dan Papua Barat 2.978 kasus.

Sementara itu, untuk total kasus sembuh DKI Jakarta menempati urutan tertingi dengan kasus sembuh sebanyak 798.226. Adapun, untuk total kasus kematian, Jawa Timur tempati urutan teratas dengan total menembus 20.660 kematian. Pada hari yang sama, kasus sembuh dari Covid-19 secara nasional bertambah 39.446 kasus. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*