Kasus Covid-19 Meroket Bupati Sleman Ajak Warga Sepekan Di Rumah Saja

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo
Mari berbagi

JoSS, SLEMAN – Bupati  Sleman Kustini Sri Purnomo mengimbau warganya untuk tidak bepergian atau tetap berada di dalam rumah selama satu pekan demi memutus mata rantai penularan Covid-19 mulai Senin 28 Juni 2021.

Imbauannya itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Sleman bernomor 443/01745 tentang ‘Di Rumah Saja’ untuk Memutus Rantai Penyebaran Covid-19 yang terbit 28 Juni 2021. SE dialamatkan kepada camat, lurah, serta seluruh warga Sleman.

Disebutkan dalam SE tersebut sejumlah imbauan terkait upaya mengendalikan penyebaran virus Corona selama sepekan.

“Berusaha maksimal untuk di rumah saja, kecuali untuk kepentingan pekerjaan dan pemenuhan kebutuhan mendesak seperti pemenuhan kebutuhan pangan dan kesehatan,” demikian bunyi poin pertama pada SE itu.

Jika terpaksa harus bepergian maka diwajibkan menerapkan protokol kesehatan. Lalu, diimbau agar tetap menjaga kesehatan dengan berolahraga serta mengonsumsi vitamin.

“Tidak melaksanakan rapat secara tatap muka, membatasi kegiatan berkumpul, makan bersama, dan mewaspadai dan ekstra berhati-hati ‘celah penularan Covid-19’, antara lain pada saat harus membuka masker,” bunyi poin keempat.

Selanjutnya, camat, lurah, dan tokoh masyarakat diminta keterlibatannya melakukan edukasi tiada henti kepada masyarakat tentang pencegahan penularan Covld-19 di wilayah atau lingkungannya.

Baca juga: Kenaikan Kasus Covid-19 di Jateng Tertinggi Nasional, Salatiga dan Sleman Zona Merah

Sementara, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyebut kasus positif Covid-19 di wilayahnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan dua pekan terakhir. Dia menengarai hal ini terjadi lantaran masih maraknya berbagai aktifitas kegiatan di tengah-tengah masyarakat.

Berangkat dari persoalan itu, Kustini mengajak masyarakat menahan diri dari segala aktifitas sekunder maupun tersier. Melalui Gerakan ‘Sesarengan Jogo Sleman’, ia mengimbau warganya berada di rumah saja selama satu minggu.

“Kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Sleman untuk berada di rumah saja selama satu minggu ini. Ini langkah yang harus kita ambil mengingat angka penularan di Sleman selama dua minggu ini sangat mengkhawatirkan,” jelas Kustini dalam keterangannya, Senin (28/6).

Gerakan ‘Sesarengan Jogo Sleman’ dianggapnya sebagai penyelesaian masalah dari evaluasi tingkat penularan dan penyebaran virus covid-19 di Kabupaten Sleman.

Menurutnya, masyarakat masih memiliki kecenderungan melakukan aktifitas tak mendesak yang sayangnya yak disertai protokol kesehatan ketat. Faktor ini, lanjutnya, kian memicu timbulnya penularan lebih massif dan sulit dikendalikan.

Kustini, melanjutkan, gerakan “Sesarengan Jogo Sleman” selaras dengan Surat Nomor 443/01746 perihal Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Perkantoran yang baru saja diterbitkan. Surat tersebut mengatur semua pembatasan aktifitas kegiatan dan layanan yang semula lebih sering secara tatap muka, dioptimalkan melalui online.

“Saya juga berharap bantuan ibu-ibu panewu, bu lurah hingga ibu-ibu PKK bisa aktif juga dalam mensukseskan program ini. Karena keberhasilan melawan pandemi ini hanya dengan sesarengan atau gotong royong,” harap Kustini, sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.

Kabupaten Sleman sejauh ini masih menjadi daerah penyumbang kasus terbanyak di DIY. Sejak awal pandemi Covid-19 terhitung 20.695 kasus di Bumi Sembada. Sementara kasus aktif per hari ini mencapai 3.193 kasus. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*