Uji Coba KRL Jogja-Solo 1 Februari 2021, Tarifnya Rp1

KRL Jogja-Solo (foto: skyscrapercity.com)
Mari berbagi

JoSS, SOLO – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero melalui anak usahanya PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan mengujicoba Kereta Api Listrik (KRL) relasi Jogja-Solo untuk umum pada 1 Februari 2021. Tarif saat uji coba hanya Rp1.

Direktur Utama PT KCI, Wiwik Widayanti mengatakan uji coba terbatas dilakukan pada 20-31 Januari 2021, selanjutnya diujicobakan untuk umum mulai 1 -9 Februari 2021 mendatang. KRL yang beroperasi menggantikan KA lokal Prambanan Ekspres ini sedianya diresmikan pada 14 Februari 2021.

“Tarif saat uji coba Rp1. Sedangkan tarif normalnya KRL Jogja-Solo Rp8.000. Selama masa pandemi kami terapkan pembatasan pada KRL Jogja – Solo. Penumpang maksimal 74 orang per kereta,” jelasnya dalam dalam webinar bertema Hadirnya KRL Yogya-Solo, Selasa (19/1/2021).

Dia menambahkan akan ada banyak perubahan dengan kehadiran KRL Jogja-Solo tersebut. Meskipun demikian, pengoperasian KRL ini tetap mengedepankan protokol kesehatan mengingat masih pandemi Covid-19.

“Ada 4 stasiun yang kami buka kembali. Jadi KRL Jogja-Solo akan menyambangi 11 stasiun, ini terdiri dari 7 stasiun yang dilewati KA Prameks sebelumnya dan 4 stasiun tambahan [Srowot, Ceper, Delanggu, Gawok]. Nantinya KRL beroperasi sebanyak 20 perjalan dengan jarak tempuh sekitar 72 menit,” ungkap dia.

Wiwik menjelaskan berbeda dengan tiket KA Prameks, pada KRL nantinya menggunakan kartu multi trip (KMT), Commuterpay, dan uang elektronik bank. Selain itu, nantinya penumpang dapat melakukan pembayaran melalui QR Code. Bahkan, pengguna ponsel Android dapat menggunakan fitur NFC untuk melakukan pengecekan KMT melalui aplikasi KRL Access.

Pihaknya juga menyiapkan mesin untuk top up saldo di stasiun. Jadwalnya kemungkinan besar menggunakan jadwal KA Prameks, yakni 20 perjalanan per hari dengan perjalanan paling pagi pukul 05.15 WIB dan headway sekitar 45 menit.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Trasnportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan hadirnya KRL Jogja-Solo ini tak hanya menguntungkan ke dua daerah ini, namun warga Klaten juga akan semakin besar peluangnya untuk dapat menikmati KRL ini.

Djoko menuturkan rute Jogja-Solo ini sebelumnya dilayani oleh KA Prameks Kutoarjo-Jogja-Solo yang singgah di 6 stasiun yakni Kutuarjo, Jogja, Lempuyangan, Klaten, Purwosari dan berakhir di stasiun Solo Balapan.

Baca juga: Catat, Ini 11 Stasiun yang Akan Disinggahi KRL Solo-Jogja Mulai Awal 2021

Setelah dilayani KRL Jogja-Solo, akan singgah di 11 stasiun yakni Jogja, Lempuyangan, Maguwo, Brambangan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari dan Solo Balapan. Artinya ada penambahan 6 stasiun yang disinggahi dengan waktu tempuh sama dengan KA Prameks. Sementara KA Prameks hanya melayani Kutoarjo-Jogja.

“Dengan KRL, Solo-Jogja yang biasanya ditempuh dalam waktu 1 Jam 50 menit dengan jalur darat, akan ditempuh dalam waktu 1 jam 12 menit (72 menit) yang artinya dapat menghemat waktu sekitar 30 menit,” kata pengajar dan Peneliti Prigram Studi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini.

Dia menyatakan di Solo, masih dimungkinkan ada tambahan stasiun singgah yautu Stasiun Manahan yang dekat dengan pusat kota Solo, dekat fly over Manahan.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya, memaparkan potensi koridor Jogja-Solo sangat tinggi. Menurutnya, pembangunan proyek ini membutuhkan investasi yang sangat besar senilai Rp1,2 triliun dan jangka waktunya bersifat multiyears pada 2019 – 2021.

Putu menjelaskan progres pekerjaan KRL memasuki tahap pengujian menyeluruh terhadap sistem yang dibangun dan safety assestment. Ini meliputi uji integrasi KRL lintas Jogja – Solo lalu sinkronisasi sarana, prasarana, dan sistem pengoperasian.

“Kami jadwalkan uji coba KRL dengan masyarakat umum pada 1-9 Februari 2021 sehingga nantinya peresmian direncanakan pada 14 Februari 2021. Sebelumnya, uji coba dengan stakeholder pada 20 – 31 Januari 2021,” ujarnya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri, mengatakan KRL Jogja-Solo merupakan aglomerasi kedua setelah Jabodetabek. Menurutnya, kehadiran KRL ini melihat potensi besar penumpang pada jalur Jogja-Solo. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*