Berikut Hasil Hitung Cepat Pilkada Bantul, Sleman dan Gunungkidul

Ilustrasi | Foto: beritagar/lokadata
Mari berbagi

JoSS, BANTUL – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo, mengklaim menang di Pilkada 2020, Rabu (9/12/202). Sementara, saingannya, pasangan Suharsono-Totok Sudarto mengaku kalah, tetapi akan menunggu hasil perhitungan resmi KPU.

Ketua Tim Pemenangan Halim-Joko, Subhan Nawawi, mengatakan sudah ada 96% tempat pemungutan suara (TPS) yang suaranya dikantongi timnya. Menurut dia, Halim-Joko meraup sekitar 57% suara.

“Kami yakin sudah menang dan sudah mempersiapkan pidato kemenangan.  Sejumlah relawan juga akan potong rambut dan berjalan kaki sebagai bentuk syukur,” kata Subhan Nawawi, Rabu sore.

Tim Suharsono-Totok Suharti (Noto) pun mengakui kekalahan berdasarkan hitung cepat. Suara yang dikumpulkan sudah dari 93% TPS.

“Dari penghitungan cepat kami kalah jauh dari Hakim-Joko. Total suara yang masuk untuk Halim-Joko 303 ribuan dan Noto 205 ribuan. Kami akui berat untuk mengejar ketinggalan. Tetapi kami masih menunggu hasil penghitungan dari KPU,” kata Ketua Tim Kampanye Noto, Arif Iskandar.

Di Sleman, Tim pasangan nomor urut 03 Kustini Sri Purnomo dan Danang Maharsa mengklaim unggul berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan tim pemenangan. Berdasarkan hasil hitung cepat, paslon 03 Kustini-Danang unggul dengan perolehan suara sebanyak 212.850 atau 38,6%.

Angka itu melampaui pesaingnya yakni paslon nomor urut 02 Muslimatun-Amin Purnama yang hanya memperoleh 172.190 suara atau 31,2% serta paslon 01 Danang Wicaksana-Agus Choliq sebesar 167.007 suara atau 30,3%.

Baca juga: Pilkada Tak Ditunda, Aktivitas Yang Menimbulkan Kerumunan Dilarang!

Hasil hitung cepat itu berdasarkan data yang masuk dari TPS sebanyak 2.124 dari total 2.125 TPS atau sebanyak 99,95%.

“Hari ini kami sudah melakukan hitung cepat dan sudah mengungguli dua paslon lain. Ini kemenangan rakyat Sleman,” kata Sekretaris DPD PDIP DIY Totok Hedi Santosa. PDIP diketahui sebagai salah satu partai pengusung Kustini-Danang.

Adapun, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul Sunaryanta dan Heri Susanto mengklaim unggul sementara di Pilkada Gunungkidul. Klaim itu berdasarkan perhitungan Badan Saksi Nasional Partai Golkar Gunungkidul.

Hingga pukul 18.10 WIB, Sunaryanta-Heri Susanto memimpin dengan 37,72% suara, diikuti pasangan Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi Widanta yang meraup 28,44% suara, kemudian pasangan Bambang Wisnu-Benyamin Sudarmadi dengan 22,12% suara, dan Immawan Wahyudi-Martanty Dewi dengan 11,70% suara.

Hasil ini berdasarkan 123.616 suara sah yang masuk. Sementara, total DPT Gunungkidul yang tercarar di KPI sebanyak 599.850.

Ketua DPD Golkar Gunungkidul yang juga Ketua Pemenangan Sunaryanta-Heri Susanto yakin jagoannya menang. “Kami optimistis menang,” kata Heri, dilansir dari Harianjogja.com.

Sunaryanta-Heri tidak tergabung ke dalam partai politik kendati diusung oleh dua parpol, yakni Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sunaryanta adalah anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI) sejak 1993 hingga menjelang Pilkada 2020 Gunungkidul.

Pasangannya, Heri Susanto, baru menjabat sebagai Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai, Biro Organisasi dan Kepegawaian Setjen Kementerian Pertanian RI pada 2019 namun kini telah mengundurkan diri. Partai Golkar dan PKB punya sembilan kursi dari 45 total kursi di DPRD Kabupaten Gunungkidul. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*