Kisah Connie Constantia, Pernah Mati Suri Hingga 4 Kali

Connie Constanti meluncurkan buku | Foto: grid.id
Mari berbagi

JoSS, JAKARTA – Lama tak muncul di dunia hiburan Tanah Air, penyanyi senior Connie Constantia luncurkan karya baru. Kali ini bukan soal lagu atau album baru, namun buku berjudul ‘Tuhan Tak Adil?’. Buku ini mengisahkan pengalamannya saat mati suri.

Peluncuran buku yang berlangsung di Pondok Seni & Budaya CC, Ragunan, Jakarta Selatan, beru-baru ini, dilakukan dengan diskusi terbatas yang dikemas secara santai dengan menghadirkan sejumlah pembicara ternama dari beragam latar belakang.

Seperti seniman dan budayawan senior, Jajang C. Noer; Penulis dan aktor teater, Abdullah Wong. Ada juga tokoh lintas agama, Trisno Sutanto; Tokoh politik PDIP, Henry Yosodiningrat, dan dimoderatori oleh Dedi Gumelar (Mi’ing Bagito).

Peluncuran buku ini juga dimeriahkan oleh penampilan para aktris dan musisi ternama antara lain Ian Antono, Ermy Kullit, Vonny Sumlang, Taraz Bistara, Doddy Katamsi, dan lainnya.

Dalam bukunya, wanita yang akrab disapa CC ini mengisahkan tentang pengalaman spiritualnya yakni pernah alami mati suri hingga 4 kali.

Baca juga: Ada Yang Baru dari ‘Menanti Keajaiban’ Padi Reborn

Pengalaman tersebut juga menyangkut jatuh bangunnya seorang Connie Constantia selama lebih dari 20 tahun dalam upayanya memberitakan kabar baik mengenai Keesaan Allah.

Melalui buku ini, CC menceritakan tentang apa saja yang dia alami, rasakan, dengar, dan lihat dalam peristiwa mati suri pertama selama 6 hari.

Dia samping itu, dia juga mengungkapkan bagaimana dirinya menanggulangi kekhawatiran munculnya kontroversi, termasuk banyaknya orang-orang di dekatnya yang tidak mendukung apa yang ingin CC sampaikan dalam buku tersebut.

“Dalam buku ini saya tidak membentuk aliran keyakinan baru atau mencari pengikut, tetapi mengajak kepada pemeluk agama-agama untuk bersungguh-sungguh di dalam meyakini Tuhan Yang Maha Esa, tidak semata-mata menggunakan akal, tetapi juga hati nurani yang tulus bersih. Saya akan mengerahkan segenap kemampuan, jiwa raga saya untuk menyampaikan kabar baik ini kepada sesama,” ujarnya, seperti dikutip dari Detik.hot.

Lewat buku itu, Connie Constantia ingin berbagi apa yang dirasa selama hidup. Ia juga punya harapan terkait perbedaan keyakinan yang ada di Indonesia.

“Buku ini bagi saya merupakan pencerahan dari pengalaman spiritual saya, bahwa sangatlah indah hidup berdampingan tanpa mengotak-otakan agama. Satu cinta dalam kebenaran dan satu iman dalam perbedaan,” tuturnya. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*