Pelantikan 50 Anggota DPRD Terpilih Kota Semarang Didemo

Ilustrasi | Foto: viva.co.id
Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Sebanyak 50 Anggota DPRD Kota Semarang periode 2019-2024 yang dilantik dalam Sidang Paripurna Istimewa di gedung dewan setempat di Jalan Pemuda Kota Semarang, Rabu (14/8). Pelantikan ini diwarnai aksi demi sejumlah elemen masyarakat.

Tercatat 33 orang yang duduk di parlemen tersebut merupakan wajah lama, sedangkan sisanya, 17 orang, merupakan pendatang baru, termasuk dua politikus dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).Sebanyak 50 calon anggota DPRD terpilih Kota Semarang dilantik.

Pengambilan Sumpah dan Pelantikan anggota legislatif terpilih ini berlangsung di ruang sidang paripurna DPRD Kota Semarang. Di saat yang sama aksi masa terjadi di depan Balai Kota Semarang.

Peserta aksi damai merupakan gabungan dari berbagai elemen aktivis mahasiswa, PMII, HMI, IMM, SAPMA, Forum Perempuan, dan UNTAG. Mahasiswa menuntut bertemu dengan para anggota dewan baru. Namun aksi mereka dihalangi oleh petugas keamanan dan hanya bisa beraksi di depan pintu gerbang utama Balai Kota Semarang.

Mahasiswa tersebut membentangkan spanduk dan tulisan yang berisikan “Wakil Rakyat Bukan Penikmat Uang Rakyat”, “Kalian Dipilih Bukan Dilotre”, “Apakah Selamanya Politik itu Kejam” dan “Rapi Berdasi, Tapi Rakyat Butuh Bukti”.

Dia menekaskan, aksi ini digelar agar masyarakat tau bahwa ada anggota dewan yang masih belum bersih dan tidak layak duduk di kursi dewan untuk mewakili rakyat, tetap dilantik.

Baca juga: Muka Tanah Terus Turun, Wilayah Pesisir Kota Semarang Mulai Ditinggalkan Investor

Selain itu menurut Azizi pimpinan dewan juga diharapkan bisa jadi panutan bebas dari segala kasus hukum misalnya narkoba, korupsi, atau amoral. “Kita tolak politik busuk,” ujar Azizi.

Setelah melakukan negoisasi selama dua jam, akhirnya perwakilan pendemo dari aliansi mahasiswa se-kota Semarang ditemui oleh lima anggota DPRD dari tiga partai. Mereka berlima menandatangani pakta integritas yang sudah disiapkan.

Lima anggota DPRD kota Semarang yang menemui masing-masing Kadarlusman dari PDI-Perjuangan, Mualim, Joko Santoso, Herlambang Prabowo dari Gerindra dan Wiwin Subiyono dari Partai Demokrat.

Oleh lima perwakilan mahasiswa mereka didesak untuk menyampaikan kepada badan kehormatan agar memproses kembali dugaan kasus perselingkuhan dan amoral yang melibatkan anggota DPRD kota Semarang

“Kami ingin Badan Kehormatan tidak seperti macan ompong untuk  bisa memproses kembali permaslahan tersebut,” ujar Azizi di hadapan lima anggota DPRD kota Semarang, Rabu (14/8).

Selain menekan hal tersebut kelima anggota dewan juga menandai pakta integritas yang berisi enam tuntutan diantaranya berjanji untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi, penyalahgunaan narkoba dan amoral.

Kadarlusman yang mewakili anggota dewan usai menandatangani pakta integritas menyampaiakan apresiasi kepada pengunjuk rasa atas kontrol yang ditujukan pada anggota DPRD

Silakan kontrol kinerja kami selama lima tahun ke depan. Kami siap dikritik dan diawasi,” ungkap Politis dari  PDI Perjuangan ini. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*