Pengelolaan Sampah di Tiap Kelurahan di Garut Dianggarkan Rp10 juta

Mari berbagi

JoSS, GARUT – Guna pengelolaan sampah, Pemkab Garut siap menyalurkan dana sebesar Rp 10 juta per desa/kelurahan. Tetapi dana tersebut baru bisa dianggarkan tahun depan.

“Kita akan anggarkan Rp 10 juta per kelurahan. Tapi ini baru bisa dianggarkan tahun depan. Setiap kelurahan dapat,” ujar Bupati Garut, Rudy Gunawan, di Pendopo Garut, Jalan Dewi Sartika, Garut Kota, sesuai yang dilansir dari detiknews.com, Sabtu (18/5).

Dana itu diharapkan bisa jadi modal masyarakat mengelola sampah menjadi produk bernilai. Serta masyarakat bisa turut serta mengatasi masalah penumpukkan sampah yang saat ini tengah jadi sorotan.

Rudy berharap masalah sampah bisa ditangani sejak di rumah. Salah satu caranya yakni dengan memilah sampah sejak dari rumah. Menurut Rudy, sejumlah sampah bisa dimanfaatkan menjadi barang ekonomis.

“Itu cara paling efektif untuk mengurangi sampah. Nanti sampah organik dan anorganik yang dipilih. Makanya harus ada peran dari kelurahan,” katanya.

Ia optimis solusi itu bisa mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan sementara (TPS). Rudy meminta dinas terkait bekerja lebih keras menyampaikan solusi ini ke masyarakat.

Baca juga: Gaya Hidup Ramah Lingkungan Dorong Permintaan Eskpor Kain Tenun Bali

“Saya minta dinas bisa menyampaikan ke masyarakat,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Garut didera permasalahan sampah yang tak kunjung usai. Akhir-akhir ini, sampah menumpuk di kawasan perkotaan. Alasannya karena jalan menuju TPA Pasirbajing, Banyuresmi, rusak. Akibatnya truk pengangkut sampah tidak bisa melakukan pembuangan.

Kabarnya Pemkab sudah menyiapkan sejumlah langkah, selain menyiapkan uang Rp 10 juta per kelurahan untuk memilah sampah. Langkah-langkah itu antara lain menambah armada pengangkut sampah, memperluas TPA Pasirbajing serta membuang sebagian sampah ke TPA Legoknangka, Limbangan.

Pegiat lingkungan mengkritik sebagian kebijakan Pemkab Garut soal sampah. Ketua Yayasan Paragita, Gita Noorwardani, mengatakan, kebijakan yang diambil Pemkab saat ini, seperti memperluas TPA dan menambah armada angkut dinilai tak akan bisa menuntaskan masalah sampah. Karena sampah-sampah itu berawal dari rumah tangga dan ada baiknya dari sumbernya ditangani terlebih dulu. (nug/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*