Dinkes Solo Ingatkan Para Sopir Tak Sering Konsumsi Minuman Berenergi

Mari berbagi

JoSS, SOLO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo mengingatkan kepada kalangan sopir bus untuk tidak sering mengkonsumsi minuman berenergi. Pasalnya jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan berakibat pada kerusakan ginjal.

Koordinator Pemeriksaan Kesehatan yang juga Kasi Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Kota Solo, Sunaryo menyatakan lebih baik, para sopir harusnya minum air putih minimal 2,5 liter perhari. Terlebih, sopir sering kelelahan karena mengemudi jarak jauh.

“Seringkali ada anggapan bahwa minum minuman berenergi dapat menambah stamina, hal itu hanya sugesti, lebih b aik minum air putih 2,5 liter perharu untuk memenuhi kebutuhan cairan dalma tubuh,” katanya belum lama ini seperti dikutip Tribunsolo.com.

Sunaryo juga menjelaskan, para sopir idealnya mengemudi tidak lebih dari tiga jam. Setelah itu sopir wajib istirahat atau minimal digantikan sopir cadangan.

Sebelumnya Dinkes Solo juga melakukan pemeriksaan kepada sejumlah pengemudi dan kernet bus di Terminal Tirtonadi, Rabu (22/5) siang.

Baca juga: Jelang Angkutan Mudik, Mayoritas Sopir Bus Derita Hipertensi dan Diabetes

Dari pemeriksaan itu didapati banyaknya sopir bus yang hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal itu dikarenakan beberapa faktor antara lain ketegangan dan kelelahan. Jika seringkali terjadi, hipertensi dapat berakibat fatal dan menjadi penyakit stroke.

“Kalau stroke kan memang bahaya, faktor-faktor seperti itu kan sebabnya mereka tidak pernah merasakan,” kata Sunaryo.

Biasanya karena tidak memahami hal tersebut, sopir merasa biasa saja ketika memeriksakan tekanan darahnya. “Saat tensi mereka 150, mereka anggap biasa karena sudah biasa, tapi akumulasi jangka panjangnya yang jadi masalah nanti kalau kelelahan sedikit bisa stroke,” katanya.

Sehingga dirinya meminta para sopir untuk bergantian menyetir saat perjalanan jauh. Maksimal sopir hanya diperbolehkan mengemudi setelah 2-3 jam. “Jadi bagi pengemudi jarak jauh itu meraka bisa istirahat biar kondisi tetap segar, penting juga untuk pengemudi cadangan,” katanya.

“Jadi seharusnya saat mudik lebaran harus ada pengemudi cadangan untuk menggantikan,” katanya. Kegiatan pemeriksaan ini akan dilakukan hingga Kamis (22/5). (Wiek/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*