Ribuan Petani Tembakau Bakal Ramaikan Event 2.000 Tumpeng di Alun-alun

Mari berbagi

JoSS, TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung bakal menggelar event 2.000 tumpeng di Alun-Alun Temanggung. Event ini menandai awal masa tanam tembakau 2019. Sebanyak 20.000 petani tembakau se-Kabupaten Temanggung siap menghadiri event ini.

Khadziq mengatakan, event ini mengusung nama: Slametan Wiwit Bako Merti Bhumi Phala 2019, dan akan digelar pada 27 April 2019.

“Kegiatan ini sering diadakan oleh masyarakat di desa-desa, tetapi kali ini kita pusatkan di Alun-Alun Temanggung,” kata Khadziq, sesuai yang dilansir dari solopos.com, Minggu (21/4).

Ia menambahkan, bahwa kegiatan ini akan dihadiri sekitar 20.000 petani tembakau dan sampai kini sudah terdaftar sekitar 2.000 tumpeng partisipasi dari masyarakat.

Baca jugaPetani Desa Kalinusu Berharap Perbaikkan Bendung Notog

“Mereka membawa tumpeng sendiri-sendiri beserta keluarganya, nanti kita berdoa bersama-sama di alun-alun dipimpin K.H. Hasyim Afandi,” tambahnya.

Setelah doa bersama, lanjutnya, akan ada pentas seni dan makan tumpeng serta ingkung bersama-sama.

“Kegiatan ini sebagai upaya kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar masa tanam tembakau 2019 dapat memberikan barokah yang sebesar-besarnya untuk seluruh masyarakat Temanggung,” imbuhnya.

Menurutnya, latar belakang kegiatan ini karena dalam beberapa tahun terakhir kondisi pertembakauan di Temanggung kurang menggembirakan.

“Saya sudah komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat pertembakauan dan kesimpulan saya semua elemen itu harus duduk jadi satu, harus membangun tekat bersama-sama untuk memperbaiki kondisi pertembakauan di temanggung yang menurut saya sudah berlangsung akut,” ungkapnya.

Harapannya, semua pihak dapat meluruskan pada track yang benar. Sehingga kegiatan 27 April 2019 dimaksudkan sebagai upaya untuk menyatukan semua elemen pertembakauan agar bersama-sama membangun pertembakauan Temanggung yang lebih bersih, jujur, tidak saling potong, tidak saling merugikan.

“Kalau saling merugikan yang benar-benar menjadi korban adalah petani,” pungkasnya. (nug/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*