Bayi Perempuan Berkepala Dua Lahir di Brebes

Mari berbagi

JoSS, BREBES – Seorang bayi perempuan berkepala dua lahir dari seorang ibu di Brebes.

Bayi yang merupakan anak ketiga dari pasangan Amirudin (33) dan Susi (27), warga Desa Kemukten RT 02/RW 03 Kecaamatan Kersana, Brebes itu dilakukan dengan sectio caesarea.

Susi melahirkan anaknya ini pada Sabtu (6/4) kemarin di Rumah Sakit Permata Bunda Tanjung. Proses kelahiran bayi ini dilakukan dengan cara sesar. Saat dilahirkan, bayi tersebut memiliki bobot 4,2 kg dan panjang 46 cm.

Saat ditemui di RS Mutiara Bunda, Senin (8/4) pagi, Amirudin (33) mengaku hanya bisa pasrah atas kelahiran bayinya itu. Dia menyerahkan semua urusan medis kepada pihak rumah sakit.

Menurut dia, indikasi ada kelainan sudah diketahui sejak beberapa bulan lalu. Saat pemeriksaan rutin kehamilan keluarga sudah diberitahu adanya kelainan pada anaknya.

“Sudah tahu sebelum lahir. Cuma tetap kami rawat, masa mau digugurkan kan ga mungkin,” ujar Amirudin seperti dirilis Detik.com.

Baca jugaBegini Agar Bayi Cerdas Sejak Dalam Kandungan

Saat ini, bayi itu masih dalam perawatan intensif di ruang perinatologi RS Mutiara Bunda. Pihak orang tua mengaku pasrah dan menyerahkan semua penanganan ke pihak rumah sakit.

“Sudah saya pasrahkan ke rumah rumah sakit. Kami sudah tanda tangan apapun risiko yang terjadi nanti,” ujar Amirudin.

Direktur RS Mutiara Bunda, dr Linaldi Ananta menjelaskan, meski memiliki dua kepala namun bayi ini hanya memiliki satu organ seperti jantung dan paru- paru. Pihak rumah sakit, menurutnya akan segera merujuk ke rumah sakit yang lebih kompeten seperti RSU Kariadi di Semarang.

“Memang ada dua kepala, tapi dalam tubuh bayi ini memiliki satu organ dalam seperti paru dan jantung,” tambah Linaldi.

Kasus bayi berkepala dua sebelumnya pernah terjadi di Gresik tiga tahun silam atau tepatnya tahun 2016. Bayi yang juga berjenis kelamin perempuan itu terlahir dari pasangan Dianto (32) dan Sri Wahyuni (33), warga Jalan Kapten Dulasim, Indro, Gresik.

“Diagnosa awal dari tim dokter yang menanganinya sebelum operasi caesar adalah bayi kembar. Namun saat operasi dilakukan, baru diketahui jika bayi tersebut hanya satu orang namun memiliki dua kepala,” tutur Wakil Direktur Bidang Pelayanan RS Ibnu Sina Gresik, Maftukh.

Ia pun melanjutkan, operasi caesar dibutuhkan oleh pasien lantaran bayi pada saat itu berada dalam kondisi sungsang (tidak berada dalam posisi sebenarnya).

Operasi dilakukan oleh empat dokter spesialis. Pada saat operasi dilakukan, tutur Maftukhan, dokter ahli yang diturunkan pun sempat mendapatkan kesulitan. Namun karena tim dokter mampu bekerja sama secara solid, bayi tersebut akhirnya dapat dioperasi dengan selamat. (Wiek/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*