Tatanan Batu di Tol Pandaan-Malang Adalah Sebuah Gapura

Mari berbagi

JoSS, MALANG – Tatanan batu di Situs Sekaran, yang ditemukan di proyek pembangunan jalan tol Pandaan – Malang tepatnya di Km 37+700 diyakini merupakan sebuah pintu gerbang atau gapura.

Penggalian sendiri sudah berjalan tujuh hari dan masih terus dilakukan hingga hari ini.

Menurut Kepala tim arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, bahwa dalam penggalian yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir semakin menguatkan dugaan tatanan bata kuno pada situs Sekaran tersebut sebagai pondasi sebuah pintu gerbang.

“Hasil penyingkapan pada titik ekskavasi memperjelas tatanan bata yang ditemukan sejak awal sebagai pondasi gapura,” katanya, seperti yang dilansir dari detik.com, Selasa (19/3).

Wicaksono menjelaskan, bahwa gapura yang diperkirakan melalui tatanan bata tersebut adalah pintu gerbang tempat peribadatan.

“Gapura sebagai pintu gerbang tempat sakral atau bisa disebut kompleks peribadatan di masa situs berdiri,” tegasnya.

BPCB juga menduga kuat bahwa situs Sekaran berdiri pada era Pra-Majapahit. Temuan pada situs di Desa Sekarpuro, Pakis, Kabupaten Malang, ini tak pernah ditemui sebelumnya.

“Belum pernah menemukan yang seperti ini. Kami memperkirakan situs berdiri di era Singosari. Hal ini diperkuat dari temuan koin Cina dan porselin yang didominasi dari Dinasti Song (abad 10-14 Masehi),” tambahnya.

Ditanya lebih jauh soal struktur bangunan kompleks peribadatan itu, Wicaksono memperkirakan pondasi dibuat dengan tatanan bata yang kini ditemukan.

“Sementara konstruksi pada bagian dinding bangunan terbuat dari kayu dan atapnya berbahan organik seperti ijuk,” paparnya.

Baca jugaJasamarga Pandaan – Malang Masih Tunggu Instruksi BPJT  

Perlu diketahui, Situs Sekaran ditemukan di tengah pengerjaan tahap awal Km 37+700 tol Pandaan-Malang beberapa waktu lalu. Temuan susunan batu bata bekas aktivitas alat berat ditindak lanjuti oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur.

Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur juga menggelar pertemuan dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Muspika Pakis serta Jasa Marga untuk menyampaikan progres terkini ekskavasi atau penggalian situs Sekaran.

Dari pertemuan itu disepakati rekomendasi sebagai berikut pelestarian situs Sekaran perlu dilakukan secara bersama antar seluruh stake holder.

Ekskvasi terus dilanjutkan hingga Kamis (21/3) oleh BPCB Jawa Timur. Setelah ekskavasi, struktur yang tersingkap akan dipasang cungkup (atap) oleh pihak Jasa Marga bersama Pemerintah Desa Sekarpuro.

Penjagaan dan pengamanan temuan dilakukan oleh pihak desa bersama komunitas. Pengelolaan lanjutan setelah ekskavasi selesai, kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang.

BPCB diminta menyampaikan luasan area situs, agar PT Jasa Marga Pandaan-Malang bisa mendesain ulang rencana perubahan jalur tol.

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur masih memiliki sisa waktu selama dua hari untuk melanjutkan penggalian di lokasi situs. Pelestarian situs diharapkan melibatkan banyak pihak termasuk PT Jasa Marga. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*