Rumah Abu Kong Tiek Soe Terbakar

Mari berbagi

JoSS, SEMARANG – Rumah abu Kongh Tiek Soe yang berada di komplek Kelenteng Tay Kak Sie, terbakar, Kamis pagi (21/3) pukul 05.30 WIB.

Salah satu pengurus bangunan rumah abu, Halim (60 tahun) mengatakan, bahwa dia mendapat kabar dari orang tua murid yang mengatakan bahwa rumah abu sebelah sekolah dasar (SD) Kuncup Melati terbakar.

Mendengar kabar itu, Halim langsung menuju lokasi kebakaran. Namun api telah membesar dan petugas pemadam kebakaran (Damkar) belum berani memadamkan. Sebab aliran listrik belum diputus.

Salah seorang petugas pemadam kebakaran sempat tertimpa robohan tiang penyangga bangunan. Sehingga harus dievakuasi. Petugas pemadam kebakaran juga menemukan mayat seorang pria yang tewas dalam kondisi terpanggang.

Korban adalah Sutiono atau akrab disapa Om Lhe, berusia 82 tahun. Dia ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Dia tewas terpanggang, setelah sebelumnya jatuh saat berusaha keluar dari kobaran api.

Ini berdasarkan kesaksian seorang security Kelenteng Tay Kak Sie, Chandra. Jenazah Sutiono telah dievakuasi ke RSUP dr Kariadi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Begitu api membesar saya berlari ke arah rumah abu dan mengintip di dalam, om Lhe sudah jatuh dalam posisi tertelungkup. Saya mau tolong, tetapi tidak berani masuk, karena api semakin membesar,” ucap Chandra, seperti yang dilansir dari rmoljateng.com.

Sejumlah petugas Inafis Polrestabes Semarang dan Polsek Semarang Tengah yang berada di lokasi masih memintai keterangan sejumlah saksi.

Baca juga: PP IMI Pastikan MXGP Semarang Tetap Digelar

Rumah Abu Kong Tik Soe adalah bangunan di komplek Kelenteng Tay Kak Sie Jalan Gang Lombok Semarang. Didirikan 1845 dan bangunan ini aslinya untuk memperingati budi baik serta kebajikan para leluhur yang telah berjasa bagi masyarakat.

Gedung Kong Tik Soe dimaksudkan untuk mengajarkan kepada kita penghormatan kepada leluhur. Untuk menghormati leluhur dalam gedung ini disediakan sarana penghormatan yang dinamakan Sin Cie yakni sebilah papan yang terukir nama leluhur kita masing-masing.

Tidak hanya itu, sesuai dengan cita-cita leluhur, Kong Tik Soe juga berfungsi untuk menampung kegiatan-kegiatan keagamaan dan kemanusiaan serta kegiatan sosial.

Didalam gedung terdapat Balai Pengobatan dan Layanan perkabungan yang dikelola oleh Yayasan Tjie Lam Tjay. Sedangkan di sisi barat gedung difungsikan sebagai sekolah gratis untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu. Bidang pendidikan ini dikelola oleh Yayasan Khong Kauw Hwee.

Akan tetapi tidak sedikit orang yang salah mengerti tentang keberadaan Kong Tik Soe, oleh karena sejak awal berdiri sering orang menyebut Kong Tik Soe sebagai rumah abu dengan demikian sering diartikan sebagai rumah abu jenazah. (nug/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*