AirAsia Bakal Buka Restoran Pesawat Bernama Santan

Mari berbagi

JoSS, JAKARTA – Kini makan di dalam pesawat ditemani pramugari cantik sambil memandu keselamatan penerbangan bukan lagi monopoli penumpang yang memiliki tiket pesawat saja. Makan di dalam pesawat juga tidak melulu nasi goreng atau menu ala barat.

Maskapai penerbangan berbiaya rendah AirAsia Berhad berencana membuka sebuah restoran yang unik dalam pesawat.

Restoran tersebut bakal menyajikan makanan yang biasa disajikan di dalam pesawat di penerbangan AirAsia.

Hal tersebut dikemukakan CEO AirAsia Tony Fernandes dalam sebuah wawancara beberapa hari lalu.

Dikutip dari Fox News, Senin (25/2), Fernandes menuturkan, ada kemungkinan restoran itu akan diberi nama Santan, sesuai nama rangkaian menu makanan di penerbangan AirAsia.

Baca jugaSetelah Sriwijaya, Garuda Pertimbangkan Tawaran KSO AirAsia Indonesia

“Makanan kami fantastis. Kami sangat mempercayainya, kami akan membuka restoran cepat saji (yang menjual makanan di penerbangan AirAsia). Namanya Santan,” jelas Fernandes seperti dirilis Tribunjateng.com.

Rangkaian menu Santan mencakup sejumlah makanan khas Melayu dan Asia Tenggara lainnya seperti nasi lemak, chicken tikka masala, ayam mentega, chicken teriyaki, dan mapo tofu. Santan juga menyajikan menu vegetarian.

“Menu Santan kami menawarkan ragam pilihan hidangan ASEAN, internasional, dan vegetarian untuk semua kalangan,” tulis AirAsia dalam laman resminya.

Fernandes tidak memberikan penjelasan terperinci mengenai rencana pembukaan restoran tersebut.

Sebelumnya Jogja Airport Resto telah terlebih dahulu memulainya. Di dalam pesawat JF 1 dan JF 2, menu rumahan khas masakan dalam negeri bisa dinikmati.

Masuk ke dalam pesawat ini juga tidak bisa asal naik. Penumpang harus berjalan dari depan melewati X-ray, masuk ke lounge dan menunggu panggilan naik ke atas pesawat. Mereka juga harus melewati garbarata sebelum masuk ke pintu pesawat.

Selain tidak perlu membeli tiket pesawat, makan di pesawat ini juga bisa seluas hati menggunakan ponsel. Tidak perlu khawatir akan ditegur pramugari jika berswafoto maupun merekam video.

Tentu saja, JF 1 dan JF 2 tidak akan pernah terbang. Pesawat terbang bekas milik Sriwijaya Air dan Batavia Air itu sudah berubah fungsi. Keduanya menjadi bagian dari Jogja Airport Resto.

Sesuai namanya, tempat ini adalah resto yang dibuat semirip mungkin dengan pesawat di dalam bandara.

Bahkan kalau tidak memperhatikan, orang yang melintasi kawasan Dusun Kadirojo I, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, akan berpikir ada pesawat parkir di atas lahan seluas dua hektare.

“Konsepnya kuliner dan edukasi, jadi bisa menikmati makanan di sini dan pengunjung mendapat pembelajaran tentang pesawat, terutama mereka yang belum pernah naik pesawat,” ujar Lisa Puspita, pemilik Jogja Airport Resto. (Wiek/lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*